Lihat ke Halaman Asli

Ada yang mau jadi Lilin?

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13723044011911650975

ketika dulu waktu remaja, sekarang sih masih remaja (jiwanya) :-) sering kita mendengar "jadilah lilin yang menerangi sekelilingnya" secara makna mungkin ada benarnya, sungguh sangat baik dan sangat bermanfaat ketika kita dapat hadir untuk memberikan solusi memberikan manfaat seta memberi petunjuk kepada seseorang ditengah kesulitan hidup ditengah kegelapan diri tanpa petunjuk. Tetapi jika di lihat lagi secara detail ada sisi tersembunyi yang mungkin berbahaya ketika kita menjadi lilin yaitu lilin akan HANCUR, lilin akan TERBAKAR dan BINASA. maukah kita menjadi seperti itu memberikan manfaat kepada orang lain, tetapi diri sendiri terbakar dan hancur ??... kalau saya tidak :-) Dalam era digital seperti sekarang ini dimana kita dapat mencari, menemukan dan membaca semua informasi-informasi terkait dengan permasalahan-permasalahan hidup seta kehidupannya, dan mudahnya kita menyebarkan dan membagi ilmu tersebut hanya dengan 2 ilmu (copy dan paste) Membuat seseorang menjadi "ahlinya" hanya dalam waktu "singkat" dan hanya dengan 2 ilmu diatas "copy - paste" untuk menasehati di kompasiana, membuat status di media-media sosial. Saya tidak bermaksut menghakimi dan menyalahkan pemilik 2 ilmu diatas (karena saya salah satu dari orang2 tsb), jelas apa yang kita lakukan memberi pencerahan kepada teman2 kita adalah sangat baik dan insya Allah bermanfaat. Tetapi ada hal yang juga perlu diperhatikan oleh kita bahawa ketika kita mensharing sebuah ilmu maka yang harus diingat pertama kali adalah bahwa kitalah yang lebih membutuhkan nasehat tersebut dari pada orang lain pembaca tulisan kita. Oleh karena itu pastikan dengan sekuat tenaga sesuai dengan kemampuan kita agar kita mempraktekan setipa ilmu yang kita sebarkan kepada orang lain tersebut. agar kita tidak menjadi seperti lilin, banyak memberi pencerahan kepada oran lain, tetapi diri sendiri hancur dan kering. agar kita tidak menjadi orang yang menggiring dan menunjuki jalan ke surga sedang diri sendiri berjalan ke jurang neraka agar kita tidak menjadi keledai yang membawa setumpukan kitab2 di punggungnya, diaman kitab tersebut tidak bermanfaat sedikitpun baginya dan hanya membuat kepayahan yang sangat baginya. agar kita tidak menjadi seperti yang pernah di kabarkan oleh Rasulullah dibawah ini: "Akan didatangkan seorang lelaki pada hari kiamat kemudian dia dilemparkan ke dalam neraka dan terburailah isi perutnya di neraka sebagaimana seekor keledai yang berputar mengelilingi penggilingan. Maka berkumpullah para penduduk neraka di sekitarnya. Mereka bertanya, "Wahai fulan, apa yang terjadi padamu, bukankah dahulu kamu memerintahkan yang ma’ruf kepada kami dan melarang kami dari kemungkaran?". Lelaki itu menjawab, "Dahulu aku memerintahkan kalian mengerjakan yang ma’ruf sedangkan aku tidak melakukannya. Dan aku melarang kalian dari kemungkaran namun aku justru melakukannya.” Hadits ini diriwayatkan oleh Ghundar dari Syu’bah dari al-A’masy (HR. Bukhari [3027] , disebutkan pula oleh Bukhari dalam Kitab al-Fitan [6569] as-Syamilah) APAKAH MASIH ADA YANG MAU JADI LILIN ???? ------------------------------------------------------- Yaa Allah ampunilah kami yang sering menasehati akan tetapi lalai dari nasehatnya sendiri...tunjukanlah kami jalan yang lurus, tutuplah aib-aib kami di dunia, terlebih-lebih lagi di akhirat...aamiiin yaa Robbal 'Aaalamiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline