Usai pilpres beberapa waktu yang lalu, seorang pengurus ormas sempat sesumbar bahwa Presiden Jokowi akan bertahan hanya tiga bulan!! Fakta atau fiksi?
Mari kita simak beberapa hal di bawah ini, apakah pernyataan di atas akan menjadi kenyataan atau hanya ilusi orang yang sakit hati.
Pertama, menjadi presiden dibutuhkan pengalaman pemerintahan, setidaknya pernah menjabat dalam jabatan di ring istana (menteri atau yang setingkat dengannya). Sehingga paham betul intrik dan permainan politik. Pernah menjadi gubernur yang sangat singkat belum memberikan pengalaman yang cukup. Dalam pandangan saya, Presiden Jokowi kelihatan gagap dalam menghadapi intrik yg sedang terjadi sekarang ini. Bukankah Anda sedang gamang, pak Presiden? Intrik yang begitu hebat sekarang ini harus diatasi dengan keputusan tegas dari seorang Presiden! Jangan sampai menjadi liar tak terkendali.
Kedua, presideng Jokowi dipilih oleh rakyat, bukan dipilih oleh partai. Tetapi, presiden Jokowi terkesan lebih menuruti keinginan pembesar partai.
Ketiga, saya kuatir presiden salah dalam memilih para pembantunya. Ada menteri yang tidak pernah bergaul dengan para tetangganya, ada menteri yang emosional dengan menyebut rakyat ngga jelas kepada massa yang bergerombol di KPK, dan lainnya.
Keempat, pemerintahan saat ini cenderung di luar kendali Presiden, jalan sendiri-sendiri dan tidak ada koordinasi.
Apabila keempat indikasi ini, dan mungkin banyak indikasi yang lain, tidak diperbaiki, saya pesimis pemerintahan Presiden Jokowi akan bertahan lima tahun ke depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H