Lihat ke Halaman Asli

Abu Tajir

Bakul buku

Pasar Manakhah, Pasarnya Rasulullah

Diperbarui: 9 Maret 2021   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penduduk Makkah itu umumnya pedagang, dan setelah mereka hijrah (kaum Muhajirin) ke Madinah, mereka butuh banget kerjaan, dan ya umumnya mereka bisanya dagang aja.

Penduduk Madinah yang orang Arab umumnya petani atau penggembala. Roda ekonomi di Madinah waktu umat Islam baru hijrah, penguasanya adalah orang Yahudi, terutama Yahudi Bani Qainuqa.

Rasulullah cepat tanggap dengan situasi ini dan beliau segera mendirikan pasar yang dikuasai oleh umat Islam sendiri dan di dalamnya berlaku sistem yang Islami. Pendirian pasar ini dilakukan setelah beliau mendirikan Masjid Nabawi, mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan kaum Anshar dan membuat pakta kesepakatan damai antar penduduk Madinah.

Setelah Rasulullah survei ke pasar milik Bani Qainuqa itu, yang merupakan salah satu pasar terbesar di Jazirah Arab waktu itu, beliau datang ke tanah lapang yang bakal jadi pasarnya umat Islam. Posisi bakal pasar ini adalah berdasarkan wahyu yang Beliau terima.  Beliau lantas menghentakkan kakinya dan bersabda:

Maknanya:

* Para pedagang di pasar itu gak ditarikin pajak dan pungutan macem-macem.

* Gak boleh ada bangunan permanen di area pasar itu karena pasarnya diperuntukkan bagi umumnya umat Islam.

* Pedagang yang datang lebih awal, dialah yang lebih berhak nempatin posisi yang dia pilih .

Nama "Manakhah" adalah "isim makan" dari kata - , yang artinya: menambatkan, memarkirkan, meletakkan. Di pasar itu, para pedagangnya memarkirkan ontanya di depan pasar, dan jumlah ontanya banyak banget. Jadilah pasar ini terkenal dengan nama "Manakhah", yang bisa diartikan sebagai "tempat parkir onta".

Semua Khalifah setelah Rasulullah wafat serius mengurus pasar Manakhah ini karena signifikansi posisinya di kota Madinah, yakni di tengah kota. Pasar ini terletak di sisi barat Masjid Nabawi. Selain sebagai pusat dagang kota Madinah, pasar ini juga jadi tempat berkumpul umat Islam terutama di masa haji; jadi ada pertukaran informasi yang intens di pasar itu selain pertukaran duit.

Di area pasar ini juga ada fasilitas pelengkap seperti pos petugas keamanan, benteng, penjara, walikota dan kantor administrasi urusan dagang setempat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline