Lihat ke Halaman Asli

Abu Tajir

Bakul buku

Dampak Jalur Sutera Baru Bagi Indonesia

Diperbarui: 9 Agustus 2019   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dengan adanya kebijakan perang tarif dagang AS yg diterapkan pada RRC, banyak perusahaan multinasional yg berwacana untuk relokasi dari RRC ke asia tenggara. Beberapa negara yg kemungkinan besar jadi tempat relokasi adalah Indonesia, Vietnam, Thailand, Filipina dan Malaysia.

Untuk mengimbangi kerugian dari kebijakan AS ini, RRC mengembangkan proyek maha raksasa, yakni proyek one belt one road (OBOR), bisa juga disebut jalan sutra baru.

Proyeksi proyek OBOR ini adalah ke arah barat dan selatan RRC. yakni pembangunan sarana transportasi lintas negara di asia daratan sampe ke eropa, dan penguatan jalur laut di daerah asia timur, asia tenggara dan samudra hindia. 

Proyek OBOR ini ditargetkan untuk mengurangi ketergantungan pasar RRC terhadap pasar AS. mereka mengalihkannya ke bagian dunia lain yg kiranya mau diolah dan bekerja sama, tentu dengan segala iming-iming dan retorika politik/ekonomi.

Sebagai salah satu target utama RRC untuk proyek OBOR nya, Indonesia ada dalam kondisi kritis, sulit untuk menolak tawaran dari Beijing.

Ada beberapa sebab, diantaranya:

1. hutang pemerintah RI ke RRC sangat besar

2. adanya kesulitan untuk bayar utang ke RRC

3. performa rupiah yg buruk beberapa taun terakhir

4. pendekatan pintu belakang yg agresif dari Beijing dan taipan lokal ke elit-elit negara

5. kebutuhan akan duit segar yg mendesak, untuk bikin rupiah "sehat" lagi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline