Lihat ke Halaman Asli

Abu Tajir

Bakul buku

Menyikapi Kegagalan

Diperbarui: 3 Agustus 2019   11:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mau berbagi buat para kawan-kawan terutama para bakul.

Jika anda gagal, coba lagi pake cara laen, jangan pundung!

Jadikan kegagalan sebagai bahan evaluasi, ambil i'tibar biar nggak jatoh ke lobang yg sama!

Jika anda gagal di tempat A, ya pindah ke tempat lain!

Mau sukses ya harus sungguh-sungguh. mau jadi orang cerdas ya belajar sungguh-sungguh! mau jadi pebisnis sukses ya bisnis sungguh-sungguh!

Setiap amal ada resiko, harus disadari sejak awal, dan siap menghadapinya, jangan kalah sebelom bertempur!

Berdasarkan dalil naqli & aqli, tajribah/eksperimen sendiri dan kisah-kisah pengalaman orang sekitar & terdahulu, mudahkan hidup orang lain maka hidup anda akan mudah pula!

Kalo mau buat perubahan besar, jelas butuh duit besar, realistis aja hidup ini!

Buang jauh-jauh ajakan untuk tidak kuasai dunia dari orang-orang yg di belakang layar malah punya bisnis terselubung! mereka teriak-teriak begitu supaya orang banyak tetap tolol dan jadi sapi perahan segelintir orang saja! biar kekayaan hanya dikuasai sedikit orang saja!

Dan yg mungkin paling berat adalah kerja keras untuk kesejahteraan bersama. misalnya untuk waqaf, baitul mal, mengolah zakat dengan baik & benar. tapi pahalanya mengalir terus bahkan setelah si empunya wafat.

Oh ya, jangan pula cinta harta! gaya hidup sederhana aja walaupun aset segunung! harus smart spending!

Jadi, kerja keras, kerja cerdas & relasi seluas mungkin!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline