Beberapa waktu lalu, gelaran Free Fire Invitational Star Match sudah selesai dilaksanakan. Dari total 68 pemain profesional Free Fire, hanya ada 4 pemain terbaik yang dipilih untuk mewakili Indonesia pada ajang Free Fire All Stars 2021: Asia.
SES Bara merupakan salah satu pemain yang sempat mengungguli 17 pemain lainnya. Dalam Pot C Pertandingan Free Fire Invitational Star Match silam, dirinya membagikan cerita terkait pertandingan Free Fire Invitational Star Match.
SES Bara mengaku tidak menyangka bisa menang, padahal dirinya sempat down karena terjadi too-soon saat ronde awal pertandingan. Namun, saat itu masih ada peluang untuk mengejar poin di match terakhir.
Hal ini memang benar adanya, sebab mode turnamen kala itu menggunakan mode Solo Rush Hour. Sehingga, mampu memberikan kesan tersendiri kepada setiap pemain pro Free Fire. Ditambah lagi flow pertandingan berjalan sangat cepat, yang membuat persaingan semakin ketat.
Bara mengatakan dirinya sangat bangga bisa mendapatkan kesempatan untuk menjadi perwakilan Indonesia pada ajang turnamen kancah Internasional. Meskipun begitu, dirinya masih belum puas dan ingin memiliki pencapaian yang lebih tinggi lagi. Mungkin saja di All Stars 2021 Asia nanti, tambahnya.
Jika membicarakan terkait strategi, SES Bara tidak terlalu menjelaskan secara detail seperti apa strategi yang ia miliki. Namun, pemuda yang akrab disapa Bara ini menjelaskan bahwa dirinya sudah mempersiapkan banyak hal sebelum bertanding.
Persiapan ini dilakukan agar bisa mendapatkan performa terbaik saat berada di FFAS 2021 Asia nanti. Saat ini, dirinya sudah mulai mempersiapkan diri, strategi, mental, serta hal lainnya yang akan berguna saat turnamen tiba.
Selain SES Bara, masih ada tiga pemain yang berhasil menjadi perwakilan Indonesia, yaitu Dranix Garduuu, IOG Bion, dan DG Abaax.
Sekadar informasi, All Stars (FFAS) 2021 Asia kini sudah digelar sejak tanggal 23-25 Juli 2021. Ada banyak sekali dukungan dari para masyarakat, khususnya para gamers dengan cara menyemangati dan percaya bahwa tim Indonesia pasti berhasil.
Aburizal ramadhan. mahasiswa ilmu komunikasi.