Lihat ke Halaman Asli

Emir Yunus

Muslim; seorang anak, suami, sekaligus ayah.

Pelajaran dari Heraclius

Diperbarui: 9 Desember 2019   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Heraclius, Raja Romawi kala itu, hampir saja masuk Islam; karena ia sadar betul bahwa Muhammad bukanlah orang yang hanya mengaku-ngaku sebagai Nabi baru, tetapi ia benar-benar adalah Nabi, bahkan Nabi terakhir, Nabi akhir zaman. Heraclius yakin Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Sampai-sampai ia berkata,

"Jika aku bisa menemuinya (Nabi Muhammad), akan aku basuh kakinya.."

Apa yang membuat Heraclius yakin? Jawaban-jawaban Abu Sufyan (musuh Nabi kala itu) atas pertanyaan-pertanyaannya menunjukkan persis bukti-bukti bahwa Muhammad benar-benar Nabi..

Lalu, apa yg membuatnya akhirnya tidak jadi masuk Islam? Kekuasaan; ia takut kehilangan kekuasaannya sebagai Raja di kerajaan terbesar di dunia waktu itu..

Heraclius termakan oleh salah satu pertanyaannya sendiri kepada Abu Sufyan,

"Apakah pengikutnya adalah orang-orang kecil, atau orang-orang besar?"

Abu Sufyan menjawab,

"Kebanyakan orang-orang kecil (orang lemah, orang miskin, dll.)

***

Begitulah, Nabi/kebenaran itu lebih mudah diikuti oleh orang-orang lemah, orang-orang kecil, orang-orang miskin. Karena mereka tidak punya "beban" ketika mengikuti kebenaran; tidak takut kehilangan harta, tidak takut kehilangan kekuasaan, dll..

Maka, luar biasa ketika ada orang besar, orang kaya, orang kuat, tetapi ia tetap mau tunduk mengikuti kebenaran..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline