Lihat ke Halaman Asli

Abu Mamur MF

Belajar Menjadi Manusia

Buku-buku Pencegah Kiamat

Diperbarui: 26 Januari 2020   19:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku-buku karya A. Masruri (sumber: dokpri)

Novel Sang Keris karya Panji Sukma Her Asih berhasil mengungguli 214 naskah lain yang diikutkan pada Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2019. Pada 4 Desember, novel yang dirampungkan dalam kurun waktu sekira 3-4 minggu itu dinobatkan sebagai juara 2.

"nyimpang.com" menayangkan hasil wawancara dengan sang penulis, berjudul "Panji Sukma: Menjuarai Sayembara Novel DKJ Bermodal "Keris": Bincang-bincang asik bareng Panji Sukma Her Asih. Juara Sayembara Novel DKJ 2019".

Saya membaca tulisan itu dengan riang gembira. Salah satu hal unik sekaligus asyik, pertanyaan redaktur begini, "Kalau Mas Panji percaya membaca buku bagus bisa menunda kiamat, buku apa yang bakal Mas Panji sebut pada urutan pertama dalam daftar 'Buku-Buku Pencegah Kiamat'?"

Jawaban tak kalah unik disampaikan sang penulis, "Mungkin saya harus menyebut buku-buku sulap Masruri. Beliau membongkar teknik-teknik sulap yang telah banyak kita lihat di sekitar, dan itu memberi pesan pada saya bahwa yang tampak luar biasa sebenarnya hanya perkara penyajian."

Saya menduga, "Masruri" yang ia sebutkan adalah Pakde Masruri. Selain aktif di sejumlah perguruan bela diri, beliau dikenal sebagai penulis buku-buku metafisika. Pakde juga menjadi kolumnis pada Rubrik "Lika-liku Tenaga Dalam" di harian Suara Merdeka Semarang Tahun 1993-1996.

Sebelumnya, tahun 1981-1992, pria yang ulang tahunnya sama dengan Kuntowijoyo dan Ronaldo ini merantau di Jakarta, menekuni seni lukis dan grafis. Pulang kampung tahun 1992 dan menjadi penulis freelance di berbagai media. Saya tidak tahu bagaimana hubungan antara seni lukis dengan seni tulis. Kayaknya sih hubungannya baik-baik saja.

1995-2000 beliau melahirkan lebih dari 80 judul buku (lebihnya berapa ya? Dua kalau tak salah) Agaknya, Ningsih Tinampi perlu berguru kepada beliau perihal tulis menulis. Kalau kesaktian sih mbak Ning sudah sangat sakti kok. Tidak perlu berguru lagi. Lha wong, konon, penjaganya para malaikat jeh. Dulu, semasa sekolah, Pak Guru Agama kami mengenalkan nama-nama malaikat. Misalnya malaikat penjaga Surga, bernama Ridwan. Adapun nama malaikat penjaga Ningsih Tinampi, Pak Guru tidak memberi tahu kepada kami.

Bersama J. Wendell Phayton, putra Ketua Asosiasi Voodo se-dunia di Afrika Utara dan Dr Ray Waither (Oklohama), Pakde Masruri menjadi Parampara atau Dewan Penasihat di Paguyuban Lakutama, Yogyakarta: sebuah organisasi bela diri dan spiritual yang banyak berkembang di negara bagian Amerika, Hawaii, Belanda, Australia, Afrika, dll.

Beliau juga menjadi Dewan Penasihat di Laboratorium Metafizik Extro: Pertubuhan Eksplorasi Teknologi Ruhani yang berpusat di Kelantan, Malaysia.

Karya Langka

Mulai 2010 Pakde Masruri aktif menulis lagi dan melahirkan sejumlah buku. Kini dalam kesehariannya, Penulis legendaris metafisika ini menjadi konsultan metafisika, narasumber seminar, menerima layanan hipnoterapi, dan lain-lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline