0 Advanced issues found▲ Tidur siang. Banyak terma digunakan untuk menyebutkan kegiatan ini. Islam menyebutnya "Qoilulah". Barat mengistilahkannya "nap". Generasi milenial menamakan "boci" (bobo ciang).
Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah mendokumentasikan kebiasaan qailulah para sahabat di zaman Rasul. Anjuran tidur siang juga bisa kita temukan dalam kitab Ihya Ulumuddin-nya Imam Ghozali. Saya senang dengan anjuran ini. Maka saya pun istiqomah melakukan kegiatan mulia ini: tidur siang.
MANFAAT
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Harvard Medical School, National Sleep Foundation, Sleep Medicine and Research Center dan NASA (National Aeronautics and Space Administration) membuktikan bahwa tidur siang (tidak boleh lebih dari 90 menit) selain bermanfaat bagi kesegaran tubuh juga menyehatkan batin, jiwa, dan otak. Manfaat lainnya untuk meningkatkan memori dan kapasitas belajar, meningkatkan fungsi kognitif dan kreativitas, dan mengurangi stres.
Jadi bila Anda merasa stres, maka tidurlah. Jika sesudah bangun stresnya kembali, maka tidur lagi. Sebagaimana lirik lagu almarhum Mbah Surip. "Bangun tidur, tidur lagi. Bangun lagi, tidur lagi. Bangunnnn, tidur lagi ..."
Dilansir dari laman National Sleep Fondation, sejumlah tokoh dunia yang menghargai tidur siang di antaranya; Winston Churchill, John F. Kennedy, Ronald Reagan, Napoleon, Albert Einstein, Thomas Edison dan George W. Bush. Sedangkan Boutros Boutros-Ghali, Meggy Z dan Yopie Latul tidak termaktub di situ.
DAMPAK BURUK
Selain memberikan manfaat, tidur siang juga dapat menimbulkan dampak buruk. Hal ini saya alami beberapa hari lalu. Begini ceritanya:
Siang itu, bersama toean Bolang aka Fatchudin, kami berencana melaju bersama menuju acara Kaligua Culture Festival (KCF, ini bukan afiliasi KFC), menggunakan mobil toean Bolang.
Sepulang mengajar, saya melaksanakan agenda harian: tidur siang. Hape saya cas di kamar tidur. Sedangkan saya boci di kursi ruang tamu dengan maksud biar durasi tidurnya tidak kelewat lama.
Ternyata, di luar rencana, saya mengalami peristiwa "bocibla" (bobo ciang kebablasen). Mungkin tubuh saya lelah, semalam melek hingga dini hari. Buru-buru saya menuju kamar melihat ponsel. Gawat! Ada dua kali panggilan tak terjawab dari toean Bolang. Dan ia telah melaju menuju lokasi berjam-jam yang lalu.