Lihat ke Halaman Asli

Polisi Penembak Takmir Masjid Itu (Diduga) Mabuk Berat

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Riyadi Solihin,  penjual tempe,  usaha antar jemput,  takmir masjid itu, kemarin terkapar sudah,

telah pergi  menghadap sang khaliq.

Letupan senjata Polisi telah menghantar Solihin meregang nyawa.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Kamis malam 27 oktober pukul 23.00.

(Adegan yang mengingatkan kita pada film2 cowboy).

Di meja nomer 3, PONTI Cafe & Resto.  Enam polisi berpakaian preman  (briptu Widianto, briptu Siswanto, briptu Eko Riswanto, aiptu Agus, bripka Dominggus, briptu Iwan), memesan enam krat bir,  purel,  dan pekerja Ponti Resto menyaksikan ulah mereka.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Jum'at dini hari 28 oktober pukul 01.00.

Briptu Widianto keluar dari kafe Ponti,  : "kalau lihat jalannya, ya mabuk . . . . . . . ", ucap witres kafe.

Briptu Widianto mengendarai motor nya, di jalan bersenggolan dengan mobil Solihin. Karena takut, Solihin bukannya berhenti tetapi malah memacu mobilnya. Polisi teman2 briptu Widianto mengejarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline