Setelah beberapa hari berlibur di tahun baru. Aktivitas kampus kembali terisi dengan kehidupan organisasi. Mahasiswa, dari senior-hingga juniorpun bercengkerama bersama di sekret-sekret kampus dan di ruang kelas fakultas. Aktivitas belajar menjadi kultur kehidupan mahasiswa yang menggeluti organisasi.
Diskusi dan saling memberi nasehat bagai kopi dan rotinya para pejabat dipagi hari ketika duduk diteras rumahnya. Diskusi dan sharing pengalaman bagai makanan pokok kehidupan mahasiswa organisatoris. Dan inilah wajah sederhana mahasiswa di UIM, dari potret jarak jauh. heheheh
Sesekalipun aku terlibat di ruang itu, ikut bercengkrama bersama sahabat-sahabati yang sedang lapar sembari menikmati suguhan pengetahuan agar kembali segar lagi, (laparnya mahasiswa organisasi adalah pengetahuan) . heheheh
Disitu saling memberi dan menerima masukan, mendengar dan sesekali ikut nimbrung berbicara, tujuannya agar terisi perut-perut pikiran dan karna tak tahan berpuasa atas ilmu .
Keesokan harinya, setelah beberapa hari tidak kekampus, berniat lagi masuk kembali ke kampus. Mungkin karna di kampus, aku tidak pernah kelaparan, selalu ada senior dan junior yang kadang memberi makanan, berharap dapat makanan lezat bergizi lagi.
Pagi-pagi sekali, sudah matang persiapan untuk OTW. Baju, celana hingga sendal jepit sudah aman, meski kadang kelihatan kusut dan kurang nyaman di pakai. Pokoknya otewe..
Saat mau start untuk berangkat, teringat lupa buku catatan harian "selalu di bawa saat mau bepergian". Kembali kekamar dan mengambilnya. setelahnya, mulai tenangkan fikiran dan mengingat jangan sampai ada yang terlupakan lagi. Setelah fikiran aman, segera berangkat lagi.
Diperjalanan, di jalan raya, tepat diadipura. Saya melihat John Stuart Mill sedang mengayunkan kaki-tangannya di sudut-sudut jalan, Sembari melihat fenomena perubahan kota makassar yang enggan aku sebut pesat.
Ku dekati dan ku ajak dia untuk jalan bersama. John, kok kamu jalan sendirian? Tanyaku.. Hehehe ia sahabat, maklum ingin nikmati suasana makassar, saya agak merasa bahagia karna disini ada kebebasan bagi orang sepertiku yang aseng dan kafer. hehehehe
Saya jawab lagi sambil sedikit ketawa "ahh, alasan kau John, pasti jalan sendiri agar terlihat jomblo kan, pasti motivnya cari cewekkan? . John tertawa dan Bilang, heheheeh itu salah satu cara untuk mencari kebahagiaan bat, biasa bat...Hahaha. "Dasar kafer". ucapku (sambil ketawa)
John, kekampusku yuk. Banyak maba cantit disana. Ajakku, meski niatku sebenarnya untuk mengajarkan ilmunya kepada adik-adikku. Iyakah sahabat ?okedeh daripada disini terus nda ada cucimata. Ucap John.