Lihat ke Halaman Asli

Hanif Ahmad

Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Memberikan Pujian yang Tulus

Diperbarui: 21 Agustus 2024   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adalah dark sponge coklat yang dilayer dengan cream lembut dan dark cerry segar (foto hanif ahmad) 

Pengarang : Hanif Ahmad

Anah Lajnah :
Jadi kalau menurut Abah, memberikan pujian itu sedekah kebaikan ya Abah ?

Abah Nata :
Semakin maju tingkat kedewasaan seseorang maka akan semakin kaya ia memberikan pujian yang tulus kepada orang lain.

Anah Lajnah :
Berarti, kalau kita mendapatkan pujian atau penghargaan, sebenarnya yang hebat itu yang memberikan penghargaan ya Abah,  bukan yang menerima penghargaan ?

Abah Nata :
Inilah sebagian dari rahasia. Kenapa pujian itu hanya untuk Allah Ta'ala, atau segala pujian itu harus dialamatkan hanya untuk Allah Ta'ala. Karena bisa saja manusia yang lemah itu menjadi terlena oleh sebuah pujian, menjadi sombong oleh pujian, menjadi takabur oleh pujian.

Anah Lajnah :
Jadi memberikan pujian itu lebih penting ya Abah, daripada menerima pujian ?

Abah Nata :
Semakin banyak dan kreatif memberikan pujian, itu tandanya orang tersebut semakin dewasa dan mapan dalam sikap mentalnya.

Anah Lajnah :
Jadi kalau kita menerima penghargaan yang banyak misalnya, itu jadi bagaimana Abah?

Abah Nata :
Tidak ada seorang yang sukses itu karena atas usahanya sendiri. Pasti banyak orang lain yang berperan. Ketika seseorang begitu banyak menerima penghargaan, maka betapa banyak yang harus ia berikan pujian kepada orang-orang yang memberikan jalan kepada ia meraih kesuksesan.

Anah Lajnah :
Jadi orang yang kaya dan hebat itu berarti yang selalu memberikan penghargaan, pujian, penghormatan kepada orang lain ya Abah ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline