Tidak ada cara lain setelah berjanji adalah untuk memenuhinya.
Anah Lajnah :
Padahal sederhana ya Abah, sudah janji kemudian dipenuhi, seperti matahari punya kesetiannya bersinar setiap hari.
Abah Nata :
Itulah istimewanya manusia dibanding matahari.
Anah Lajnah :
Memang bagaimana Abah ?
Abah Nata :
Matahari itu dianugrahi oleh Sang Maha Pencipta untuk setia, tanpa ada potensi kelalaian. Akan hal dengan manusia disamping punya kekuatan untuk setia, tetapi diberikan juga potensi untuk lalai.
Anah Lajnah :
Berarti kalau manusia lalai itu tidak salah dong Abah ?
Abah Nata :
Disinilah sebenarnya keistimewaan manusia, meskipun ia diberi potensi untuk lalai. Tetapi dengan segala daya upaya ia berjuang mengabaikan kelalaiannya dengan memberi kesetiaan seutuhnya. Ini sebuah pilihan yang terbaik, punya potensi lalai tetapi kemampuan kesetiannya selalu unggul dalam segala hal.*
(Cerita Mang Nata, Karya Buku untuk Indonesia)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H