Lihat ke Halaman Asli

Hanif Ahmad

Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Kisah Cinta Letnan Rose dengan Si Koki (Part 9)

Diperbarui: 10 Juli 2020   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Saya yakin dan tetap percaya kepadamu suamiku, pastilah kamu ingin memilih sesuatu yang terbaik untuk semuanya. Perkenalanmu dengan seorang wanita yang bernama letnan rose, tidaklah salah, bahkan jika ada manfaat yang lebih bagus. Tetaplah jaga hubungan tersebut yang mengutamakan kebaikan."

Istri Si Koki :
Suamiku....!, gak terasa kita sudah lewati waktu bersamamu. Lihatlah anak kita yang besar sudah merantau mencari ilmu untuk masa depannya. Anak yang kedua sudah beranjak semakin panjang badanya dikala ia sedang tidur di sampingku.

Sebagai satu-satunya wanita di rumah kita ini. Suami itu adakalanya seperti anak pertama, yaitu ingin mendapat perhatian lebih, ingin selalu diutamakan. Di rumah ini hadir tiga laki-laki, saya pikir harus membagi perhatian untuk mereka secara tepat. 

Suami adalah seseorang yang harus saya hormati dan saya taati. Walaupun mungkin menurutmu, belumlah sempurna saya melakukannya. Ketika kamu hadir di rumah ini, kamu suamiku adalah milik saya dan anak-anak. Tetapi jika kamu tidak ada, maka bisa jadi kamu adalah milik pekerjaanmu, atau milik sahabat-sahabatmu, bisa juga milik hobbimu yang kamu sukai.

Dimana pun kamu berada, baik di rumah saat pulang atau saat kamu pergi untuk mencari nafkah. Saya hanya bisa berdoa untuk keselamatanmu, kesehatanmu, keberkahanmu dan keridhoan Allah Ta'ala dari apa yang kamu perjuangkan suamiku.

Pada hakikatnya kamu suamiku bukanlah milik saya seutuhya, tetapi kamu adalah seseorang yang Allah Ta'ala berikan kepada saya untuk mengambil nilai ibadah. Seorang istri hanya berupaya untuk meraih ridho, kasih sayang dari suami. Jika suami ridho, maka Allah Ta'ala juga ridho. Sekali lagi saya ingin tegaskan, yaitu walaupun saya melakukanya belum sempurna, barangkali kamu sewaktu-waktu ada rasa kesal terhadap saya.

Jadi ketika kamu sudah pergi dari rumah, kemudian ada orang lain atau seseorang yang suka kepadamu. Saya tidak mungkin melarang orang lain tersebut untuk suka kepadamu, karena sekali lagi kamu bukanlah milik saya seutuhnya. Suatu saat nanti, cepat atau lambat kita akan kehilangan semuanya, kecuali amal kebaikan yang bermanfaat.

Saya yakin dan tetap percaya kepadamu suamiku, pastilah kamu ingin memilih sesuatu yang terbaik untuk semuanya. Perkenalanmu dengan seorang wanita yang bernama letnan rose, tidaklah salah, bahkan jika ada manfaat yang lebih bagus. Tetaplah jaga hubungan tersebut yang mengutamakan kebaikan.

Berhati-hatilah suamiku, adakalanya ujian cinta itu bisa karena penderitaan disakiti atau bisa juga karena sanjungan tipu daya kebahagiaan. Saya akan tetap mendukungmu menurut apa yang terbaik karena ada ridho dari Allah Ta'ala. Saya yakin kamu selalu mengambil hikmah bermanfaat dari semua keadaan, baik yang sudah terjadi atau pun sesuatu yang akan terjadi.

Jika sahabatmu letnan rose mau menjumpai saya dan anak-anak kita. Sebagai seorang muslim yang harus memuliakan tamu. Pasti saya akan menerimanya dengan salam kerendahan shilaturahmi.

Si Koki :
Istriku bidadariku sayang, kamu tak kalah hebatnya dengan pilihan kata-kata yang baik. Saat saya membaca ini, terasa ada ketenangan dan kerendahan hati dan keikhlasan darimu. Doa yang tersembubyi atau doa yang terang-terangan darimu adalah sebuah kekuatan yang bisa menjagaku dalam setiap langkahku. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline