Lihat ke Halaman Asli

Yane Kamille ZA

just sharing

Inspirasi "Korea Wave"

Diperbarui: 13 September 2018   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

rujukan: tribunnews.com

Sobat yang memotivasi !!

Asian Games 2018 dengan segala gempitanya baru saja usai meninggalkan kita. Betapa perhelatan olahraga terbesar se-Asia yang menurut banyak pengamat disebut sebagai pagelaran Asian Games terdahsyat sepanjang sejarah itu meninggalkan catatan manis, baik itu pesta pembukaan maupun closing ceremony-nya.

Khusus untuk penutupan, performance Super Junior, boyband asal Korea  tentunya menjadi sebuah klimaks dari sebuah pagelaran yang ditata rapi. Siapa yang tak kenal dengan grup band asal Korea yang populer dengan sebutan SuJu tersebut. Yup! band yang menjadi inspirasi kesuksesan Smash itu datang ke Indonesia untuk memuaskan dahaga ELF, begitu biasa fans fanatik SuJu dipanggil. Puluhan remaja yang telah antre dari subuh, histeris dan pingsan begitu tahu bahwa tiket telah ludes terjual.

Sobat! SuJu adalah bagian dari Korea wave, yang telah melanda dunia, khususnya Asia dengan berbagai atribut budayanya. Mulai dari model dandanan rambutnya yang beken dengan sebutan K-cut, dramanya yang begitu melankolik menguras air mata, fashion style yang digilai para remaja baik cowok apalagi kaum hawanya, dan terakhir para artisnya yang gayanya dicontek habis oleh para boyband dan girlband kita. Sebut saja Smash, Cherrybelle, 7icon, menjadikan mereka sebagai kiblat, baik dalam berdandan maupun bermusik.

Fenomena K-Pop demikian merasuk melintas batas geografis dan usia. Tapi ingat sobat, ini budaya pop, ini hanya masalah trend, yang tidak permanen bahkan cenderung menipu! Tahukah kita bahwa masyarakat Korea yang mayoritas atheis ini memiliki tingkat depresi tertinggi di dunia? Tahukah kita bahwa di Korea, 21 dari seratus ribu orang mati bunuh diri? Siapa yang terbanyak diantara mereka? Artis menduduki urutan pertama, disusul oleh wiraswasta dan pegawai kantoran!

Hermawan Kertajaya, konsultan marketing tersohor pernah memberi clue, bahwa kalau kita tak bisa menjadi pionir, maka jadilah good follower! Rumus ATM bisa kita pakai: Amati, Tiru, Modifikasi. Banyak inspirasi yang bisa kita ambil dari Korea, sebuah negara agraris tradisional yang berhasil melakukan transformasi ekonomi yang luar biasa hingga menjadi negara industrialis raksasa. Ingat sobat, smartphone Blackberry dan i-pad bikinan Apple hanya bisa ditaklukkan oleh ponsel android Samsung, dan Kia Motors hanya setingkat di bawah Mercedes Benz penjualan produknya untuk kategori mobil premium. Belum lagi, televisi dan alat pendingin LG sudah demikian akrab di rumah kita.

Sobat! Korea Selatan adalah negara yang berhasil bangkit dari keterpurukan perang saudara berkepanjangan, menyusul periode penjajahan Jepang. Usia kemerdekaannya tak jauh dari negara kita, hanya selisih dua hari! Pada saat itu, begitu miskinnya mereka, hingga Korea dijuluki sebagai "negara tanpa harapan" dengan tingkat inflasi tertinggi di dunia. Pada saat itu, sekitar tahun 1950-an, Korea hanya bisa survive dengan bantuan utang, terutama dari Amerika Serikat.

Sobat yang luar biasa!!!

Hanya butuh waktu empat dekade, Korea berhasil menjungkirkan semua pesimisme dan menyalip negara yang pernah memandangnya sebelah mata. Lihatlah deretan angka statistik berikut yang sangat mencengangkan: produk domestic bruto (PDB) Korea Selatan meningkat 420 kali lipat dari 2,3 mliar dollar AS (1962) menjadi 969,9 milliar dollar AS (2007), sementara PDB per kapita naik 230 kali dari 87 dollar AS menjadi 20.045 dollar AS per tahun. Korea Selatan juga mencatat pertumbuhan ekspor rata-rata di atas 30 persen per tahun selama tiga dekade lebih. 

Nilai ekspor melonjak dari 3 persen dari PDB (1962) menjadi 37 persen dari PDB (2000). Ekspor yang sebelumnya 88 persen berupa produk primer, tahun 2004 sekitar 97 persennya berupa manufaktur teknologi tinggi.

Deretan angka di atas, cukup menghantarkan Korea Selatan sebagai kekuatan dagang ke-11 terbesar dunia. Korea Selatan juga pemilik cadangan devisa terbesar keempat. Di semua komoditas ekspor unggulan, Korea Selatan hampir selalu mendominasi: nomor satu di industri pembuatan kapal; ketiga di semikonduktor; keempat di digital elektronik; kelima untuk baja, petrokimia, dan tekstil; serta kelima di otomotif. Pendeknya, Korea telah menjelma menjadi negara industri modern paling dinamis dan diperhitungkan dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline