Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Gagal Total! Eits.... Tunggu Dulu!

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

sudah terlalu biasa dan banyak kampanye hitam terhadap Jokowi dan partainya setelah menerima mandat partai untuk meju menjadi Ri-1.

Kini serangan semakin insten pada gagalnya Jokowi menjadi pemimpin Jakarta. Macet makin menjadi-jadi, banjir semakin besar, JJP dan KJS yang masih bermasalah, lelang jabatan hanya memindahkan pejabat dari sartu tempat ke tempat lain, korupsi masih menjadi tradisi, etos kerja PNS jakarta ya gitu-gitu aja, dsb. Akhir-akhir ini para pembenci Jokowi mendapat amunisi soal bus impor yang karatan yg kini ditangani Kejaksaan.

mereka juga lupa ada waduk pluit dan tamannya yang indah, tanah abang semakin lancar karena tidak ada lagi PKL, waduk Ria Rio semakin bersolek, kampung deret jadi idoal baru warga, rumah susun terutama Marunda semakin hidup. KJP dan KJS semakin membaik dan rakyat Jakarta merasakan dampak positifnya. Dengan lelang jabatan terlihat siap PNS yang terbaik, dengan transparansi semua yang melanggar hukum tidak diy=tutup-tutupi lagi.

Kiat harus mengakui ada program Jokowi yg belum maupun tidak terealisasi. Pertanyaan yg sama juga harus ditujukan kepaga para kepala daerah bahkan presiden. Apakah program kerja, janji kampanye, visi dan misi Aher, Ridwan Kamil, Gatot Pujo, Indra Prayitno, SBY, Pakde Karwo sudah terpenuhi?? Kenapa hanya pejabat dari PKS dan Demokrat yg saya sebut di sini. Karena loyalis dua partai inilah yg paling gencar menyerang Jokowi.

Mereka adalah sekelompok orang-orang Munafikun.  hanya melihat kejelekan orang lain atau siapapun bukan orang dari golongan mereka. Mereka dengan tidak sengaja mengklaim sebagai malaikat.

Apakah jika HNW, Foke yang menang dalam pilkada DKI Jakarta sudah beabs macet dan banjir????

Rakyat pasti tahu dong???

Salam JKW4P

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline