Lihat ke Halaman Asli

Albert Bandura

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia dalam hidup, harus mempunyai proses. Proses yang tiada akhir ini berjalan dari mulai dari manusia tumbuh. Manusia mulai mampu berproses saat ia telah mampu berperilaku. Perilaku yang ia lakukan adalah bentuk ekspresi dari bentuk representasi manusiaakan apa yang telah ia pelajari. Bila seperti itu, kapankah manusia mulai belajar?

Istilah belajar dapat kita maknai secara sederhana, seperti ‘sebuh proses dari tidak tahu menjadi tahu’. Pemahaman kita tentang belajar dapat bermacam-macam, dikarenakan banyak hal yang telah kita pelajari membuat definisi ini juga berubah-ubah.

Dalam menjelaskan suatu hal, terkadang kita terhambat, dikarenakan kebingungan atau kerancuan dalam dirii kita sendiri. Kerancuan seperti apa? Seperti bagian mana dari masalah yang akan kita bahas. Bagian kulit luar, kulit dalam atau langsung kepada inti.

Dalam penjelasan belajar kali ini, saya akan menempuh jalur dari kata perilaku.

Perilaku dihasilkan dari proses belajar. Belajar seperti apa yang menghasilkan perilaku? Apakah setiap perilaku dibentuk dengan belajar terlebih dulu?

Kali ini, saya akan mengambil paradigma dari Bandura tentang konsep belajar ini.bandura adalah salah satu tokoh yang kurang setuju dengan konsep behavior sebelumnya yang mengatakan bahwasanya pembelajaran ditempuh dengan pengalaman langsung.

Bandura mengatakan bahwasanya dalam proses belajar untuk menghasilkan sebuah perilaku, manusia tidak perlu melakukan pengalaman secara langsung.Memang, bandura tidak mengatakan bahwasanya pengalaman langsung tidak penting, akan tetapi dalam penilaian bandura, manusia berperilaku lebih banyak paada pengalaman tidak langsung.

Pengalaman tidak langsung ini dapat berupa observasi atau mengamati. Manusia yang mengamati orang lain melakukan sesuatu, maka ia dapat belajar dari situ dan menghasilkan sebuah perilaku. Dalam observasi tersebut ada inti yang harus dipunyai, yaitu modelling.

Modelling ini merupakan inti observasi, meliputi menambahi atau mengurangi perilaku yang diobservasi. Dengan kata lain, bandura menambahkan adanya proses kognitif dalam perilaku modelling seorang manusia.

Lalu, bandura mengatakan bahwasanya ada beberapa proses yang mengatur masalah pembelajaran tersebut.Hal-hal itu adalah perhatian, representasi,produksi perilaku, dan motivasi.

Perhatian diperlukan saat ada suatu kejadian, lalu kita memperhatikannya dengan seksama.

Representasi diperlukan saat kita membentuk kejadian tersebut menjadi sebuah ingatan.

Produksi perilaku diperlukan saat kita mencoba melakukan hal yang sama dengan kejadian yang telah kita lihat sebelumnya.

Motivasi diperlukan sebagai sebuah alasan manusia melakukan sebuah perilaku tertentu.

Ada dua konsep besar dan terkenal yang diajukanoleh bandura dalam hal kepribadian manusia. Pertama, efikasi diri. Yaitu bagaimana manusia dapat secara penuhyakin akan kemampuan dirinya untuk mengontrol hal-hal tertentu.

Kedua, regulasi diri. Yaitu bagaimana manusia dapat mengontrol perilaku dan keinginan yang ada dalam dirinya.

Bandura memperkenalkan kepada kita, tiga komponen besar kepribadian manusia, P=person, E-eksternal, B=behavior.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline