Lihat ke Halaman Asli

Saleum Damai Dari Aneuk Nanggroe

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13293618831014863271

Belum berapa lama sejak diberlakukan sebagai daerah operasi militer, hingga tercipta kesepakatan damai, kini awal tahun 2012 Aceh kembali didera aksi kekerasan, yaitu penembakan beberapa orang yang diduga pendatang dari pulau Jawa. Hal ini tentu saja membuat panas keadaan, apalagi Aceh kini tengah menghadapi pemilu kepala daerah.

Berbagai spekulasipun berdatangan dari para pengamat, politikus, dan khalayak lainnya. Ada yang mengatakan kekisruhan tersebut merupakan bagian pilkada Aceh mendatang. Bahkan, ada juga yang menyebutkan karena adanya perbedaan etnis antara Aceh - Jawa. Dan, yang cukup membuat saya sedih sekaligus kecewa, di mana terdapat beberapa komentar yang seolah-oleh malah menjelekkan Aceh.

Selama berdomisili di Aceh sebelum tsunami, tempat tinggal saya didiami oleh berbagai etnis, kami tetap hidup berdampingan, tak ada perbedaan antara Aceh, Batak, Padang, atau bahkan suku Jawa sekalipun. Kami saling menghormati adat dan budaya masing-masing. Malahan banyak teman-teman saya yang bukan keturunan Aceh merasa dirinya adalah orang Aceh, karena kami di Aceh tidak pernah membedakan setiap etnis apapun.

Oleh karena itu, pada tulisan ini, saya hanya ingin menyampaikan Aceh itu cinta damai. Maka, tolong berhentilah memberikan komentar atau opini apapun tentang situasi yang panas, khususnya kasus penembakan tersebut. Toh aparat keamanan masih terus menyelidiki kasus itu.

Jadi, apapun motif kekisruhan dan kasus penembakan biarlah menjadi urusan pribadi mereka. Sebagai orang awam, alangkah lebih bijak jika kita menunggu hasil penyelidikan dari aparat keamanan, terutama kepolisian tanpa harus menyampaikan opini macam-macam.

Biarlah aceh menjalani hidupnya, jangan ada spekulasi untuk memancing perpecahan di Aceh. Sudah cukup yang kami rasakan dengan masa lalu, saat konflik dengan Gerakan Aceh Merdeka dan sebagai daerah operasi militer dahulu. Apalagi disusul dengan bencana mha dahsyat, tsunami. Maka dari itu, damailah Acehku setelah adanya penandatanganan MoU Helsinki.

Sekali lagi, tolong jangan pernah mengatakan orang Aceh tidak bisa atau tidak mau atau tidak mengizinkan etnis tertentu memasuki daerahnya.  Aceh juga cinta damai!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline