Ratusan korban lagi di pihak Palestina. Pray for Gaza lagi, minta doa dan sumbangan lagi dimana-mana.
Kita merasa dejavu terus. Beberapa serangan Israel sebelumnya juga didahului provokasi Hamas. Alih-alih menang perang, rakyat Palestina selalu menjadi korban dan kalah. Dan ujung-ujungnya mengemis-ngemis bantuan kepada dunia internasional.
Kita tidak habis pikir, kenapa Hamas yang kekuatan militernya sangat terbatas bertindak nekat dan merugikan rakyatnya sendiri. Modal roket seadanya, pasukan sedikit, dukungan internasional yang rendah (karena Hamas dicap teroris) berani-beraninya menyerang Israel yang bersenjata lengkap, mutakhir, pasukan banyak dan terlatih, dan bahkan memiliki bom nuklir.
Kita kehabisan kata-kata untuk menyebut tindakan Hamas ini. Sebagai sesama saudara seiman dengan mayoritas bangsa Indonesia, tentu kita segan untuk mengatakan Hamas itu Gila, Bodoh, Bego sebego-begonya umat yang pernah diciptakan Allah dimuka bumi ini. Dipikirnya modal iman doang bisa menang perang !
Kita hanya mengatakan bahwa Hamas perlu berpikir dan bertindak dewasa, penuh perhitungan dan meningkatkan daya pikirnya. Terlebih lagi yang penting, menimbang kekuatan militer yang tidak seimbang, perjuangkan kemerdekaan Palestina dengan cara damai saja. Raih dukungan Internasional. Kemerdekaan membuat Palestina berdaulat, diakui hak-haknya sebagai negara, dan setelah itu bisa meraih dukungan lainnya dari negara-negara lain untuk membangun dan melindungi diri dari agresi Israel (jika masih berlanjut terus). Dengan posisi Palestina seperti sekarang yang tidak diakui sebagai negara merdeka, mau ngapain aja susah! MIKIR !
Tapi kalau mau niat perang dengan Israel, silakan perang sesuka hati. Silakan korbankan rakyat sipil kalian, jangan mengeluh, jangan menangis, jangan mengemis-ngemis bantuan dan doa. Jangan salahkan iluminati, konspirasi Yahudi. Ini cuma logika perang saja: menang atau kalah perang !
Silakan mati. Itu salahmu sendiri, konsekuensimu sendiri. Pray for yourself, pray for your insanity!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H