Lihat ke Halaman Asli

Susahnya Mengucapkan "Terima Kasih"

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Saya teringat dengan salah satu video yang ada di YouTube , di mana menceritakan 2 orang manusia mengadopsi anak singa yang masih "lucu" . Mereka memberi nama anak singa itu Christian. Tapi setelah beberapa tahun mereka hidup bersama,akhirnya Christian pun berubah menjadi singa yang besar,sehingga rumah mereka tidak bisa lagi di gunakan untuk menampung Christian. Mereka pun memutuskan untuk memindahkan Christian ke suaka margasatwa yang ada di Afrika.
Setahun tidak berjumpa,pastilah ada kerinduan pada Christian. Akhirnya 2 orang ini terbang ke Afrika untuk menemui Christian. Tidak di sangka,walaupun sudah setahun tidak bertemu,Christian yang merupakan seekor singa,binatang buas itu,masih mengenali majikan nya. Bahkan meminta mereka untuk memeluk dirinya. Untuk lihat videonya, http://www.youtube.com/watch?v=bl0RwyHtuKU .
Lantas bagaimana dengan kita ? Saya yakin kita semua lebih cerdas dari seekor singa,bahkan kita tidak seliar singa,tapi mengapa kadang kita tidak tahu berterima kasih ? Sungguh memalukan. Bahkan kadang kita lupa siapa yang merawat kita. Ya,orang tua,merekalah orang yang paling dekat dengan kita.
Bila kita sudah beranjak dewasa,di lepas ke 'alam liar' oleh orang tua kita, apakah kita masih ingat tentang keadaan orang tua ? Seringkah kita menelepon orang tua ? Menanyakan kabar mereka , lalu menghabiskan waktu bersama orang tua kita ?
Memang,sebagai anak muda pun,saya tidak bisa mengelak,bahwa ada perasaan untuk ingin bebas,tidak selalu di awasi orang tua. Tetapi tetap mau bagaimanapun,saya selalu berusaha untuk bisa menghabiskan waktu minimal satu hari untuk menghabiskan waktu bersama.
Selain dalam konteks orang tua,ternyata banyak sekali orang di sekeliling kita, yang membutuhkan kata-kata "Terima Kasih" . Saya sempat mendengar salah satu curhat pramugari. Banyak penumpang yang tidak tahu terima kasih,bahkan hanya bisa merepotkan pramugari. Padahal,kata "Terima Kasih" saja sudah lebih dari cukup untuk mengganti rasa lelah mereka. Contoh lain,tukang parkir. Alangkah susahnya kita berkata "Terima kasih,pak !" , padahal tidak di butuhkan tenaga yang sangat besar.
Jadi,bagaimana dengan anda ? Apakah anda tidak malu dengan seekor singa ? Anda yang menentukan. Selamat pagi, have a nice weekend ! Selamat beraktivitas !




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline