Lihat ke Halaman Asli

Untitled_2

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suatu ketika sabuah senja terjebak dalam presisi

Terpaku dan tak bisa berimprovisasi,

Sudah lelah terpenjara dalam ratusan puisi,

Bahkan jadi kawan minum kopi,

Masih indahkah jika ia tak sama lagi?

*

Kemarin kujumpainya di kota B,

Memerah seram dan tergradasi.

Senja yang tak sama lagi tiap hari.

Sampai ia sudah lagi tenggelam,

Satu kebetulan di pukul enam.

*

Lepas itu ia bergumam,

Apakah lagi ia hanya jadi analogi,

dalam hidup manusia yang berimajinasi


Megamendung, 18 Maret 2015




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline