Lihat ke Halaman Asli

M. Abrori Riki Wahyudi

Jika menulis adalah nafas, maka membaca adalah udaranya

Puisi: Surat untuk Tuhan

Diperbarui: 31 Mei 2022   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari hambamu yang paling hina

Ada sepucuk surat yang dikhususkan untuk-Mu

Isinya tak begitu penting

Hanya saja ingin menyampaikan perihal mimpi-mimpinya

Yang sedang ia usahakan setiap harinya

Mimpinya tak begitu besar, Cuma ia ingin memberangkatkan kedua orangtuanya ke tanah suci dan membahgiakannya dimasa tuanya.

Tuhan, Cuma itu kok isi surat dari hambamu.

Oh ya, ada satu lagi yang didalam suratnya

Mengenai permintaan untukdiberikan kecukupan dan kesehatan yang sempurna atas keluarganya.

Sudah itu saja.

Yogyakarta, sabtu, 28-08-21.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline