Lihat ke Halaman Asli

Bau Tanah

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ternyata untuk bisa mencium bau tanah, tidak usah menunggu mati

Karena turunnya hujan setelah lama terhenti

Juga bisa mengantarkan bau tanah itu menusuk hidung

Tapi, yang pasti bahwa bau tanah itu tidak mesti juga seperti ini

Ketika kelak kita benar-benar memasuki tanah

Bau tanah itu akan berubah-rubah sesuai dengan mau kita

Ia bisa wangi, busuk, dan ternyata…

Tanah itu juga bisa menjadi permadani dan tilam empuk

Atau juga, ia bisa menjadi bara pembakar

Buldozer penggilas yang akan meremuk redam jasad kita

Maka, bau tanah seperti apa?

Sikap tahan seperti apa?

Yang kau inginkan kelak dalam kesendirianmu di alam barzakh?

Kita bisa menentukannya sekarang!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline