Lihat ke Halaman Asli

Hersa Kumaradia Abrar

Karyawan Swasta

Bersyukur Banget Setelah Kenal Madu Freshmag, Asam Lambung Saya Sembuh Total

Diperbarui: 2 Maret 2021   16:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Pada pagi hari tanggal 28 Desember 2020, saat itu suasana pagi tidak bersahabat. Tidak seperti biasanya yang setiap pagi selalu bersemangat untuk menjalankan kewajiban seorang suami yaitu bekerja. Bukan istri yang membangunkanku tetapi perut yang terasa perih dan nyeri seperti ada yang luka didalam lambungku. 

Awalnya saya cuek karena akhir-akhir itu mulai dari bulan September saya merasakan perut nyeri, namun saat pagi itu pada tanggal 28 Desember bukan nyeri seperti biasa yang saya alami. Nyeri di lambung waktu itu seperti dibakar dan disayat memakai benda tajam, rasa itu langsung menyalur ke tenggorokan dan berubah menjadi rasa mual yang dashyat dan ingin muntah. Tidak selesai disitu, tiba-tiba juga saya merasakan sesak napas dan sakit kepala yang dahsyat.

Akhirnya saya pun tidak kuat menahan rasa tersebut dan bergegas ke kamar mandi. Namun belum sampainya saya ke kamar mandi pandangan saya pun mulai pudar dan rasa ingin pingsan. Akhirnya saya pun hanya bersandar di dinding dekat pintu kamar dan sembari memanggil istri saya yang sedang memasak di dapur. 

Saya pun tidak kuat melanjutkan perjalanan ke kamar mandi dan terjadilah muntah di depan pintu kamar saya. Istri saya datang dengan ekspresi wajah yang sangat kaget, karena bukan sisa makan atau minum semalam yang saya muntahkan, tetapi darah merah yang keluar dari mulut saya. Saya dan istri histeris melihat keadaan saya waktu itu. Istri pelan-pelan menuntun saya ke kamar lagi dan lalu pergi ke dapur untuk membawakan air putih hangat untuk saya. Setelah saya lumayan enakan, akhirnya istri menuntun saya ke mobil untuk dibawa ke salah satu rumah sakit di Yogyakarta.

Sesampainya di rumah sakit saya langsung dibawa ke ruang Unit Gawat Darurat untuk diperiksa. Saat itu saya mengira terkena serangan jantung atau barangkali stroke, tapi setelah melakukan pengecekan menyeluruh, rupanya dugaan saya keliru, ternyata saya terkena GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah penyakit kronik pada sistem pencernaan. 

GERD terjadi ketika asam lambung naik kembali ke esofagus (kerongkongan). Hal ini dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada esofagus. Dalam keadaan normal, makanan seharusnya masuk ke mulut menuju sfingter esofagus bagian bawah, dan menutup saat makanan sudah masuk ke lambung untuk mencegah naiknya makanan atau asam lambung kembali ke esofagus. Di sana makanan umumnya bertahan selama tiga hingga empat jam untuk dicerna. 

Namun pada kasus GERD terdapat kelainan berupa terlalu kendur (relaksasi) atau lemahnya sfingter esofagus bagian bawah sehingga makanan yang sudah ditampung di lambung naik kembali ke kerongkongan --atau bisa saja hanya berupa cairan asam lambungnya. Gastroesophageal reflux disease atau GERD merupakan penyakit yang menyebabkan peningkatan asam lambung. Pada penyakit ini asam lambung naik hingga ke kerongkongan. Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat mengiritasi kerongkongan dan menyebabkan terjadinya pendarahan pada kerongkongan. Sehingga menyebabkan terjadinya muntah darah.

Saya hidup di salah satu kota besar yang ada di Indonesia yaitu kota Yogyakarta. Dimana konsumsi minuman berakohol atau minuman keras sudah menjadi gaya hidup orang-orang yang hidup di kota-kota besar Indonesia termasuk saya. Meski bagian dari gaya hidup, saya tau bahwa gaya hidup seperti itu adalah gaya hidup yang kurang baik untuk tubuh saya karena minuman berakohol dapat merusak anggota tubuh saya terutama lambung saya. 

Hal ini pernah diungkapkan oleh Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD KGEH, MMB, dari FKUI RSCM. Ia mengatakan bahwa alkohol dapat menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan khususnya kerongkongan dan lambung. Lambung akan luka sehingga memicu GERD dan parahnya lagi bisa terjadi muntah darah seperti yang saya alami. Ia juga menambahkan prinispnya saluran makanan kita tidak siap menerima minuman beralkohol tinggi. Itu sebabnya mulut kita seperti kebakar, kerongkongan juga sampai di lambung ada proses bertahan dulu. Di saat bertahan dalam tubuh inilah alkohol menyerang organ tubuh kita bagian dalam.

Pengonsumsi alkohol pasti tidak lepas dari produk salah satu penyumbang pajak terbesar di Indonesia yaitu rokok. Seperti yang saya baca dari Everyday Health bahwa rokok dan GERD saling berkaitan. Rokok mengandung nikotin yang dapat mengendurkan otot polos di dalam tubuh. Spinchter esofagus bawah adalah otot bagian bawah kerongkongan yang memisahkan kerongkongan dengan lambung yang termasuk ke dalam otot polos. Spinchter bertugas untuk mengatur jalannya makanan ke lambung dan mencegah asam masuk ke kerongkongan (esofagus). Sayangnya, nikotin menyebabkan spichter menjadi rileks sehingga asam lambung berisiko naik ke kerongkongan hingga akhirnya menyebabkan GERD.

Setelah saya membaca-membaca dan menampung beberapa masukan dari beberapa dokter, saya perlahan meninggalkan kebiasaan buruk saya seperti merokok dan meminum minuman berakohol. Saya setelah dari rumah sakit dikasih beberapa obat buat menurunkan kadar asam di lambung di badan saya. Namun sebulan setelah saya mengonsumsi obat-obatan terus belum ada perkembangan yang langsung ngefek. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline