Apakah yang dimaksud dengan begal ? Begal itu adalah perampasan, pemerasan, perampokan, jambret, dan lain semacamnya. Dan yang di maksud dengan Pembegalan adalah dimana aksi perampasan sudah mencapai tingkat masyarakat sekitar tidak berani bepergian keluar rumah dengan mengenakan perhiasan. Di artikel ini saya akan membahas Jalan di daerah Bangunjiwo, Kasihan, Bantul yang dulunya sering terjadi pembegalan.
Di jalan daerah Bangunjiwo, Kasihan, Bantul dulunya adalah sebuah tempat dimana para begal bekerja. Di jalan tersebut para begal menunjukkan aksinya yang brutal. Daerah Bangunjiwo terkenal dengan banyaknya perumahan, dalam pikiran para begal penduduk perumahan mayoritas orang yang kaya dan berduit. Nah disinilah mulai timbul pikiran jahat yang mau kaya tanpa berusaha keras yaitu membegal manusia tak bersalah. Pada abad ke 20 atau tahun 2000 di jalan tersebut adalah parah-parahnya pembegalan terjadi. Pada tahun itu jalan masih sepi dan gelap di malam hari. Manusia karir biasanya pulang kerja hingga larut malam. Incaran begal adalah tipe seperti itu.
Begal beraksi di malam hari diatas jam 10 malam. Dalam aksinya begal melakukan berbagai cara supaya pengendara takut dan menyerahkan semua barang-barangnya ke begal tersebut. Biasanya begal terdiri dari 3 orang atau lebih. Salah satu aksi begal tersebut adalah salah satu dari begal terbaring tidur di jalanan, ketika pengendara terkejut dan berhenti dengan adanya orang terbaring di jalan, begal lainnya pun menghampiri pengendara tersebut dan menunjukkan senjata tajam dan senjata api. Disitulah perampasan terjadi, semua barang pengendara diminta oleh para begal tersebut. Dompet, perhiasaan, barang mewah lainnya, sampai motor diambil oleh para begal tersebut. Bila beruntung pengendara akan di lepas oleh para begal, dan bila kesialan menimpa pengendara maka ia akan dibunuh oleh para begal tersebut.
Pada bulan juni tahun 2000 salah satu penduduk perumahan Griya Sribitan Asri, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul bernama sebut saja Pak Tembong karena beliau tidak mau namanya di publikasikan di media masa. Beliau adalah korban pembegalan di jalan tersebut. Ketika beliau pulang kerja dan melewati jalan tersebut pada pukul 01.00 dini hari, beliau diikuti oleh pengendara dua sepeda motor yang mencurigakan dibelakang. Ketika menyalip Beliau, pengendara mencurigakan berkata “Pak ban anda kempes”. Dan Pak Tembong pun terkejut dan segera berhenti untuk memastikan bannya kempes beneran atau tidak. Disaat beliau mengecek ban tiba-tiba datang tongkat panjang menghantam keras punggung beliau. Pak Tembong pun terjatuh dan tak berdaya, ternyata tongkat panjang itu berasal dari tangan pengendara mencurigakan tersebut. Dan ternyata pengendara mencurigakan itu adalah begal yang sedang mencari mangsa. Akhirnya Pak Tembong hanya diminta dompetnya saja tidak sampai motor dan barang lainnya. Ke-esokan harinya Pak Tembong pun lapor di Polsek Kasihan, dengan respon cepat polisi langsung mencari pelaku pembegalan yang menimpa Pak Tembong. Selang 2 hari pelaku tertangkap disebuah bangunan kosong dan mereka sedang berpesta minuman keras. Setelah kejadian pembegalan yang menimpa Pak Tembong, setiap malam sampai subuh polisi dan warga sekitar melakukan patroli agar tidak terjadi pembegalan lagi.
Sekarang di sekitar jalan tersebut sudah dibangun perumahan-perumahan elit yang lengkap dengan satpam. Dan dijalan tersebut sekarang sudah terpasang lampu-lampu indah yang menjadi jalan tersebut tetap bersinar di malam hari. Dan jalan tersebut sudah menjadi jalan utama menuju desa wisata Pajangan dan Kasongan. Para begal sekarang berpikir dua kali untuk beraksi di jalan tersebut karena jalan yang sudah ramai, cerah, dan dibentengi oleh petugas keamanan yang ada di perumahan elit sekitar jalan tersebut. Di tahun 2015 ini sudah tidak ada lagi korban pembegalan di jalan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H