Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Abrar Ghifari

Seorang Pembelajar

Belajar Keteladanan ala Tokoh Publik

Diperbarui: 8 November 2023   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menjadi seorang pemimpin berarti harus siap untuk berkorban dan memprioritaskan kepentingan orang lain diatas kepentingan pribadi, terlebih menjadi seorang pemimpin di dalam ranah pemerintahan yang harus berdinamika dengan banyak variabel, mulai dari masyarakat hingga jajaran pengurus di pemerintahan itu sendiri. Untuk menjadi seorang pemimpin hebat, diperlukan konsistensi dan kemampuan untuk bisa mengakomodir kepentingan banyak orang.

Sejalan dengan visi dan misi Rumah Kepemimpinan yang berorientasi untuk mencetak calon pemimpin masa depan, Rumah Kepemimpinan Regional Nusantara Putra 2 menyelenggarakan agenda dialog tokoh, acara tersebut berlangsung pada hari Rabu 25 Oktober 2023 dengan mengundang pemateri Bapak Rizal Effendi yang merupakan mantan Walikota Balikpapan periode 2011-2021. 

Beliau bercerita bagaimana proses yang dilewati sampai menjadi seorang Walikota, menariknya adalah Bapak Rizal tidak berasal dari kalangan politisi, melainkan sebelumnya beliau merupakan jurnalis. Karier jurnalistiknya dimulai saat masih kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman pada tahun 1980-an.

Di kampus, beliau mendirikan Media Ekonomika. Berangkat dari sana, beliau melanjutkan panggilan jiwanya untuk membantu menjadi wartawan di Koran Mimbar Masyarakat, dan disana beliau bertemu dengan wartawan senior seperti Drs H Alwy AS, Dahlan Iskan, dan Ibrahimsyah Rahman.

Saat Dahlan Iskan kembali ke Kalimantan Timur, beliau menginisiasi untuk mendirikan media Kaltim Post yang akhirnya dihandle oleh Bapak Rizal hingga sampai pada tahap beliau menjadi pemimpin redaksi disana. Setelah puluhan tahun malang melintang di media cetak, pada tahun 2006, Bapak Rizal mulai meniatkan diri untuk mengabdi kepada masyarakat, khususnya kota Balikpapan. 

Pada tahun itu, beliau dipercaya untuk membersamai Imdaad Hamid sebagai wakil dalam pemilihan kepala daerah kota Balikpapan. Setelah itu, beliau memutuskan untuk melanjutkan karier sebagai Walikota Balikpapan dan meneruskan program-program yang sebelumnya masih kurang terlaksana dengan baik. 

Selama menjadi Walikota Balikpapan, bapak Rizal selalu mengedepankan nilai-nilai idealisme, bagaimana bijak dalam penggunaan anggaran, beliau juga mengatakan dalam kegiatan Dialog Tokoh, "Saya ini suka dibilang pelit kalau untuk urusan perjalanan dinas, saya sengaja melakukan itu karena sadar bahwa yang digunakan adalah uang rakyat" Ujar Bapak Rizal

Diakhir acara, beliau juga berpesan kepada seluruh peserta untuk berproses dari awal dan menikmati setiap proses yang sedang dijalani, tidak lupa meningatkan untuk berkontribusi dengan caranya masing-masing, sesuai dengan salah satu tujuan dari Rumah Kepemimpinan, menjadi versi terbaik dari diri kita masing-masing. Lewat agenda ini juga kita belajar banyak bagaimana memberikan kebermanfaatan lewat pos strategis yang ada di pemerintahan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline