Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Fadil

Pustakawan

Sang Veteran Hanya Legenda Sejarah Kelam

Diperbarui: 10 Agustus 2023   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar diambil dari fimela.com

Serdadu menderu, sirine menakuti
Invasi berlabuh, laut meratapi
Nelayan mencari ikan, terpantau dari kejauhan
Ledakan basau memercik tajam bongkahan karang

Gemuruh baja mencekam hutan
Sesak membuyarkan kebisingan
Bumi berpijak, vibrasi air beriak di persawahan
Selongsong pelor tersisipi tangkai bunga, kelopak gugur sebelum waktunya.

Tangisan menjadi lagu duka
Jeritan mengusik tenang, burung berterbangan, insting merasakan ancaman

Abdi negara serentak bergejolak
Peluru bersarang, bergeming pun tidak
Waktu seakan berhenti
Hitungan hanya angka tanpa arti

Raut tangis, air mengalir disela mata mengaburkan pandangannya.
Berdiri tertatih, bibir telah kehilangan daya
Mengenang sejawat yang telah pergi, duka tertusuk luka lama kembali

Para hadirin merasakan emosi
Tapi hanya simpati tanpa empati

Jenderal bergegas datang perihal keadaan.
Kukuh melanjutkan kisah perjuangan
Pertanyaan semata-mata penasaran
Sang veteran hanya legenda sejarah kelam

Yogyakarta, Muhammad Fadil
09 Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline