Buah yang satu ini namanya sesuai dengan tampilannya. Disebut durian memang karena kulit buahnya penuh berduri sekaligus menjadi ciri khas buah ini. Aromanya cukup tajam menyengat tetapi daging buahnya bercitarasa nikmat.
Orang-orang Barat yang menyukainya sering mengatakan "it's smell is from hell, but the taste is from heaven" Bau seperti dari neraka, tetapi rasa dari surga. Banyak orang mencarinya namun tak sedikit juga yang menghindarinya. Tetapi ada juga yang yang menggelarinya "King of fruits" raja dari segala buah. Buah ini juga merupakan komoditi ekonomi yang pitensial serta menjadi andalan.
Kandungan zat gizi dalam daging buahnya berupa vitamin seperti vitamin C, vitamin B1 dan B2. Juga zat mineral seperti kalsium dan kalium cukup tinggi. Selain itu juga ada protein dan karbohidrat.
Umumnya buah ini mulai muncul pada bulan Desember sampai dengan bulan Januari. Kemudian ada lagi pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus. Namun nampaknya kini dapat ditemukan sepanjang tahun karena sudah banyak dibudidayakan di berbagai daerah.
Namun meskipun lezat di lidah hati-hati juga saat mengonsumsinya. Jika terlalu banyak, kandungan gas dalam daging buah yang cukup tinggi bisa mengganggu kesehatan lambung. Terutama mereka yang memiliki gangguan kesehatan lambung. Gas di dalam saluran pencernaan akan menumpuk sehingga dapat menimbulkan reflaks yaitu asam lambung naik ke kerongkongan dan dada akan terada panas.
Trik tradisional yang banyak dilakukan oleh para pencinta buah durian ini adalah setelah makan buah durian, mereka mencuci tangan di kulitnya lalu air cucian tangan itu diminum. Hal ini dipercaya akan menetralisir pengaruh gas dari daging buah durian.
Ada juga dampak yang dirasakan beberapa orang sehabis makan durian. Irama jantungnya terganggu, terasa berdebar-debar. Hal ini disebabkan oleh kandungan zat kalium yang tinggi dalam daging buah durian. Seperti diketahui kalium merupakan salah satu dari elektrolit penting dalam mekanisme kontraksi otot jantung. Jika terdapat kadar kalium yang tinggi di dalam darah dapat menyebabkan gangguan irama jantung.
Daging buah durian dapat diolah menjadi makanan dan minuman. Dapat dibuat pancake, dijadikan jus atau campuran minuman dingin, dijadikan fla untuk topping ketan, dijadikan tempoyak dan lain sebagainya.
Tempoyak adalah jenis makanan khas etnis Melayu di pulau Sumatera dan Kalimantan. Pembuatannya melalui proses fermentasi. Makanan ini rasanya asam dan biasa dikonsumsi sebagai lauk yang dicampur dengan sambal saat menyantap nasi. Selain itu, tempoyak dijadikan bumbu masakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H