Siang itu waktu jam istirahat kantor kami berniat makan di luar. Pasalnya ada rumah makan Aceh baru, letaknya persis di tepi jalan Raya seberang kantor. Tertarik dengan daftar menu dalam spanduk besar yang dipajang di depannya, kami ingin mencicipinya.
Ketika pramusaji menyodorkan daftar menu, segera mata menelusuri jenis menu makanan yang tersedia. Sejenak pandangan tertumpu pada menu dengan nama kental aceh Eungkot Keumamah. Tergelitik dengan nama yang unik ini kami tanyakan pada pramusaji. Ternyata itu olahan ikan yang dikeringkan lalu direbus jadilah namanya disebut ikan kayu karena teksturnya agak keras.
Engkot Keumamah, lebih lazim disingkat dengan Keumamah ini adalah olahan ikan tongkol dengan bumbu kaya rempah dari Aceh. Kini kita tidak perlu
harus pergi ke Aceh jika ingin menikmati makanan khas Aceh ini karena rumah makan Aceh sudah bertebaran di berbagai daerah. Memang orang Aceh termasuk yang gemar makan ikan. Menu makanan sehari-hari banyak olahan ikan. Kadang dalam menu hidangan yang disantap ada 2-3 menu olahan ikan.
Bincang-bincang soal ikan tongkol yang diolah jadi masakan keumamah, menarik juga untuk dipaparkan.
Tongkol (Euthynnus affinis) adalah golongan ikan tuna kecil dengan ciri badan memanjang, tidak memiliki sisik dengan tekstur sirip punggung keras. Ukuran tubuh cukup besar, sekitar 60 cm, kulit berwarna abu-abu, punggung berwarna biru gelap metalik, sisi badan dan perut putih keperakan, dengan bercak-bercak khas berwarna gelap di antara sirip dada dan sirip perut.
Tongkol berdaging tebal berwarna merah tua mengandung vitamin A, vitamin B, Omega-3, natrium, dan fosfor.
Nama lain ikan ini kawakawa, little tuna, mackerel tuna, harganya dipasaran lebih murah dibanding ikan tuna.
Tongkol memang satu keluarga dengan tuna dan cakalang. Sama-sama keluarga Scombridae. Banyak yang mengira ikan tuna, tongkol dan cakalang adalah jenis ikan yang sama, hanya sebutannya saja yang berbeda. Namun kenyataannya ketiganya memang ikan yang berbeda . Dilihat dari bentuknya, ketiganya terlihat mirip. Tetapi kalau diperhatikan lebih seksama, terlihat perbedaannya.
Ikan tongkol memiliki warna yang agak gelap dan memiliki bentuk yang langsing. Punggungnya yang berwarna biru gelap agak metalik dan terdapat pola garis-garis yang unik seperti coretan miring.
Punggung ikan cakalang berwarna biru keungu-unguan dan gelap. Ikan tongkol banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Pulau Jawa dan Sumatera. Sedangkan
Ikan cakalang menjadi makanan favorit Masyarakat Sulawesi dan Maluku. Ikan tuna segar ukuran badannya jauh lebih besar dari tongkol dan cakalang, sering dijadikan shashimi oleh masyarakat Jepang.Tongkol banyak hidup di Perairan Indonesia dan Pasific, hidup di kedalaman dekat dasar laut.
Kembali ke Keumamah atau ikan kayu karena keras seperti kayu. Ikan ini dibuat melalui proses pengawetan. Mulai dari pembersihan ikan, perebusan, pengeringan dan penyimpanan. Agar tahan disimpan lama, tempat penyimpanan harus tetap dalam keadaan kering atau tidak lembab.
Santap siang hari itu cukup menjawab selera. Itu cukup menjadi jaminan untuk mengulang kunjungan mencicipi ragam menu khas Aceh lain yang tersedia di situ.