Lihat ke Halaman Asli

Buah Mengkudu Bukan Hanya Penghitam Rambut

Diperbarui: 10 November 2022   04:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ketika belanja di Indomaret atau Alfamart tentu kita bisa menemukan kemasan kecil bergambar buah hijau berbintik-bintik hitam. Itu Penghitam rambut itu yang bahan dasarnya buah mengkudu. Ternyata buah  ini bukan hanya untuk penghitam rambut saja.

Buah mengkudu atau buah noni, cangkudu kata orang Sunda, di Aceh namanya keumeudee, pace di Jawa, kodhuk di Madura, di Bali dikenal dengan nama tibah. Sedangkan nama Latinnya Morinda citrifolia.

Tanaman ini termasuk keluarga kopi (Rubiaceae). Berasal dari Asia Tenggara dan Australasia.
Disebarluaskan para pelaut Polenesia di pasifik, yang konon orang-orang ini berasal dari Asia Tenggara. Mereka berlayar mengarungi lautan sampai ke Samudera Pasific, kemudian menetap dikepulauan yang tersebar di situ. Dalam pelayarannya mereka membawa berbagai tanaman dari negeri asalnya yaitu Asia Tenggara termasuk salah satu tanaman yang dibawa adalah mengkudu.

Meski buahnya beraroma kurang sedap, tapi banyak manfaatnya. Waktu kecil buah mudanya sering kami buat rujak. Masyarakat Aceh mengolah buah mengkudu sebagai sayur dan rujak. Daunnya pun dapat dimakan, selain ditumis, orang-orang Betawi ada yang mengolahnya menjadi campuran nasi goreng.

Manfaat buah  mengkudu dipercaya dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Buahnya juga kaya akan vitamin C yang fungsinya mendukung sistem kekebalan sehingga melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan racun lingkungan. Ada juga niacin (vitamin B3) dan zat besi (Fe).

Tetapi jangan juga terlalu banyak mengonsumsinya. Kaliumnya cukup tinggi, jika berlebihan bisa menimbulkan hiperkalemia. Tingginya kadar kalium dalam darah dapat memicu terjadinya serangan jantung yang berakibat kematian.

Buah mengkudu memiliki sifat analgesik, fungsinya membantu meredakan rasa sakit dan mengurangi kerusakan akibat radang sendi.

Buah berwarna hijau waktu muda dan berubah putih jika sudah tua ini ternyata juga kaya akan antioksidan, seperti saponin dan flavonoid. Berbagai zat tersebut memiliki sifat antibakteri dan antiradang.

Mengkudu kini sudah menjadi komoditi industri baik untuk kosmetik maupun obat-obat herbal yang banyak diminati masyarakat. Tanaman ini dapat tumbuh di mana saja, sering dijumpai tumbuh tersebar ditepi jalan bahkan bahkan di sisi-sisi selokan.

Itulah kekayaan alam yang disediakan Khalik Sang Pencipta bagi manusia. Semoga dapat didayagunakan dan dimanfaatkan secara bijaksana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline