Hari Natal tahun 2024 menjadi sebuah hari yang sibuk bagi dunia penerbangan di seluruh dunia termasuk di Azerbaijan. Salah satu pesawat dari ratusan pesawat yang sibuk pada hari ini yaitusebuah pesawat model Embraer 190AR milik maskapai Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan 8243. Pesawat yang membawa 62 penumpang dan 5 kru pesawat berangkat dari Bandara Internasional Heydar Aliyev di Kota Baku , Azerbaijan pada jam 07:55 Waktu Azerbaijan dengan tempat tujuan Bandara Internasional Kadyrov Grozny di Kota Grozny , Rusia.
Sebuah insiden terjadi 40 menit kemudian yang di mana para kru melaporkan bahwa mereka kehilangan sistem bantuan navigasi yang di mana menurut FlightRadar24 disebabkan oleh karena GPS Jamming yang biasa dilakukan oleh Rusia di wilayah udaranya untuk mencegah serangan drone Ukraina. Tanpa bantuan navigasi para kru kesusahan untuk mendarat di Grozny karena kabut dan kemudian memutuskan untuk kembali ke Baku. Beberapa saat kemudian pesawat tersebut mengalami sebuah ledakan dengan para kru melaporkan akan adanya serangan burung dan kemudian mengalami kegagalan hidrolik. Para kru kemudian berusaha untuk mendarat di Bandara Mineralnye Vody dan Bandara Uytash namun ditolak dengan alasan cuaca yang buruk. Hal ini membuat para kru memutuskan untuk mendarat darurat di Bandara Internasional Aktau yang ada di Kazakhstan dengan terbang melalui Laut Kaspia. Menurut laporan dari Kementerian Transportasi Kazakhstan , setelah mencapai bandara para kru gagal untuk mendarat dua kali dan ketika mereka mencoba untuk berputar untuk melakukan pendaratan pesawat tersebut jatuh mengenai daratan yang menyebabkan 38 orang tewas termasuk sang pilot dan kopilot.
Dugaan pertama yang muncul dari pihak Azerbaijan Airlines adalah serangan burung yang menyebabkan tragedi ini. Setelah itu unit darurat Kazakhstan menyatakan jikalau tabung oksigen yang ada di pesawat menjadi penyebab ledakan. Namun semua dugaan ini kemudian diragukan ketika terlihat lubang-lubang kecil di puing pesawat dan juga kesaksian dari para penumpang yang selamat akan adanya serpihan yang mengenai para penumpang setelah ledakan terjadi menunjukkan adanya dugaan kuat bahwa pesawat ini ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia.
Pada tanggal 29 Desember , Presiden Azerbaijan , Ilham Aliyev, menyatakan bahwa kecelakaan ini disebabkan oleh sistem pertahanan Rusia dan kemudian mengkritik keras atas kebijakan Rusia yang mencoba untuk menutup-nutupi penyebabnya. Presiden Rusia , Vladimir Putin , juga mengeluarkan permintaan maaf akan kejadian ini dan memberikan pernyataan bahwasanya sistem pertahanan udara Rusia di wilayah Grozny memang sedang aktif oleh karena serangan drone Ukraina ketika pesawat Azerbaijan Airlines Penerbangan 8243 sedang mengudara di wilayah tersebut namun ia juga tidak mengakui bahwa penyebab tragedi ini disebabkan oleh serangan rudal pertahanan udara Rusia. Rusia
Sampai sekarang investigasi masih dilakukan oleh Azerbaijan , Kazakhstan , Rusia , dan beberapa negara lainnya dengan dugaan paling kuat menuju kepada serangan rudal anti-udara Rusia sebagai penyebabnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H