Lihat ke Halaman Asli

Cuma di Sini, Ya di Indonesia

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cuma disini, seorang putra bangsa dilarang bermain membela Timnas hanya karena dia bermain dibawah klub yang bukan dalam naungan PSSI karena PSSI nya ada dua, dan cuma disini kejadian itu didiamkan terus, dimana lagi kalau bukan di Indonesia

Cuma disini, orang yang tak punya pendidikan tapi punya hak pilih yang sama dengan seorang Profesor, dan ini katanya yang dinam

akan demokrasi, dimana lagi kalau bukan di Indonesia

Cuma disini, masyarakatnya disuruh bersabar untuk melihat hasil kerja Anggota Dewan yang studi banding keluar negeri dengan menghambur-hamburkan uang negara, dimana lagi kalau bukan di Indonesia.

Cuma disini, seorang mantan koruptor dan narapidana bisa menjadi kepala daerah dan anggota legislatif asal punya masa dan banyak uang, dimana lagi kalau bukan di Indonesia

Cuma disini, masyarakatnya yang bisa disogok uang 50 sampai 100 ribu untuk memilih pemimpinnya baik skala daerah maupun nasional dan tak perduli dia akan sengsara selama 5 tahun kedepan, dimana lagi kalau bukan di Indonesia.

Cuma disini, ijazah S1, S2 bisa di bandrol dari 30-100 juta tanpa repot-repot untuk kuliah bertahun-tahun, dan bisa dipakai untuk menjadi kepala sekolah, kepala dinas, pejabat eselon sampai dengan rektor perguruan tinggi, dimana lagi kalau bukan di Indonesia.

Cuma disini, binatang bisa dibakar dengan alasan tidak sengaja, dan didiamkan oleh para penyelenggara negara ini, dimana lagi kalau bukan di Indonesia.

Cuma disini, jembatan yang ambruk bertahun-tahun tidak diperbaiki, dan anak-anak bertaruh nyawa ketika hendak pergi sekolah karena melewati jembatan bertali tersebut, dimana lagi kalau bukan di Indonesia.

Cuma disini, pekan olah raga nasionalnya belum dimulai tapi tersangka koruptor pembangunan gendung untuk PON-nya sudah 13 orang dan didiamkan oleh pemerintah kita, dimana lagi kalau bukan di Indonesia.

Cuma disini, ketika anda berada diruang publik dan kantor pemerintahan, jika tidak berlaga urat saraf dengan para petugasnya, maka anda akan jadi bulan-bulanan untuk ditipu dan dipersulit, dan ini didiamkan sampai sekarang, dimana lagi kalau bukan di Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline