Salah satu program kerja Departemen Keagamaan KKN 133 UIN Jakarta di Desa Pasir Muncang, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang adalah mengajar ngaji di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA).
TPA Nurul Hidayah di Kampung Banteng menjadi salah satu tempat yang dipilih sebagai lokasi mengajar. TPA ini dipimpin oleh Ibu Zun yang telah mengajar lebih dari 30 tahun di TPA tersebut. TPA tersebut dipilih karena lokasinya yang cenderung lebih dekat dengan posko kontrakan. Selain itu, tim KKN juga mengajar di TPA yang berada di depan posko KKN 133.
Sejak jauh hari, tim KKN 133 telah disambut dengan hangat oleh Ibu Zun, pimpinan TPA Nurul Hidayah. Kepercayaan ini menjadi pemicu semangat tim KKN dalam menjalankan tugas mengajar.
Kedatangan tim KKN 133 memberikan nuansa yang unik dan berbeda bagi TPA Nurul Hidayah. Antusiasme anak-anak untuk aktif mengaji semakin meningkat, bahkan jumlah murid yang mengikuti program tersebut semakin bertambah. Rizki (4), salah satu murid, mengalami perkembangan signifikan. Dulunya dia sangat pendiam dan enggan menulis serta berbicara, namun kini menjadi lebih aktif berpartisipasi.
"Saya mendapatkan laporan dari beberapa orang tua siswa bahwa anaknya makin suka menggambar dan menulis setelah dikasih buku anak-anak dari kalian," ujar Bu Zun sambil tersenyum.
Secara keseluruhan, jumlah murid TPA Nurul Hidayah mencapai 25-30 anak (TK dan SD) dengan rentang usia 4-12 tahun. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan saat tim KKN pertama kali mengajar yang hanya ada 15-20 orang.
Beragam pembelajaran dilakukan oleh tim KKN 133, mulai dari belajar menulis, dilanjutkan dengan iqro membaca, dan permainan tanya jawab berhadia. Sebelum pulang kegiatan diakhiri dengan bernyanyi yang sudah disiapkan oleh tim KKN di setiap harinya, seperti lagu anak-anak nabi, lagu tepuk wudhu, dan lain-lain. Pembelajaran berlangsung selama satu jam di siang hari. Tidak hanya itu, tim KKN juga menempelkan poster-poster edukasi di dinding TPA.
"Sebenarnya tidak ada metode yang khusus bagi tim KKN 133 untuk mengajar di TPA. Ya, seperti pengajaran di TPA pada umumnya," ungkap Rizki, koordinator bagian keagamaan KKN 133.
"mungkin adanya sesi bernyanyi dan hadiah seperti buku dan permen yang disediakan di setiap pertemuan menjadikan anak-anak sangat antusias, bahkan ibu-ibunya juga," tambahnya.
Dengan keterbatasan SDM yang sedikit dan banyaknya program lainnya, tim KKN 133 yang mengajar di TPA Nurul Hidayah tidak dapat melaksanakan kegiatan setiap hari, melainkan hanya pada hari Rabu, Kamis, dan Jumat.