Ciputat, sebuah lokasi yang berdekatan dengan Jakarta. Lokasi metropolitan yang padat penduduk, sering macet dan cuacanya panas, serta minimnya lahan hijau. Namun, di tengah semua itu, Situ Gintung hadir sebagai tempat yang nyaman bagi masyarakat sekitar untuk beraktivitas santai seperti jogging, memancing, bersepeda, rafting (arung jeram) dan lainnya. Tempat ini menawarkan udara sejuk yang sangat diperlukan, terutama bagi para mahasiswa yang membutuhkan refreshing untuk menghilangkan penat dan stres.
Situ Gintung adalah sebuah danau buatan yang terletak di Kecamatan Ciputat Timur, dekat dengan kampus UIN Jakarta. Didirikan antara tahun 1932-1933 oleh Hindia Belanda, dan danau ini memiliki luas sekitar 31 hektar.
Mungkin, tidak banyak yang menyadari bahwa Situ Gintung berkontribusi memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan fisik dan mental serta kelestarian lingkungan. Jalan paving sepanjang sekitar 4,5 kilometer dan lebar sekitar 2 meter di Situ Gintung banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berjalan kaki dan jogging, terutama pada pagi hari dan sore hari.
Studi yang dilakukan oleh Dr. Lee dan timnya pada tahun 2019 menunjukkan, bahwa dibutuhkan 5.000 langkah per hari untuk membantu menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi risiko kematian dini. Ini sebanding dengan berjalan sekitar 3,5 kilometer. Tentu saja, jumlah langkah yang ideal perlu disesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatan individu.
Menariknya, Indonesia diketahui memiliki tingkat aktivitas jalan kaki yang paling rendah di dunia (termalas perihal jalan kaki) berdasarkan penelitian oleh ilmuwan dari Universitas Stanford pada tahun 2017. Rata-rata orang Indonesia hanya berjalan sekitar 3.513 langkah per hari. Dalam perbandingan, Hong Kong dengan rata-rata 6.880 langkah per hari, China (6.189) Ukraina (6.107), Jepang (6.010), dan Rusia (5.969). Mereka menjadi negara yang memiliki aktivitas jalan kaki terbanyak.
Di sisi lain, terdapat beberapa negara yang memiliki tingkat aktivitas jalan kaki yang lebih rendah seperti Indonesia dengan 3.513, langkah Arab Saudi (3.807), Malaysia (3.963), Filipina (4.008), dan Afrika Selatan (4.105).
Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya aktivitas jalan kaki di Indonesia termasuk fasilitas jalan kaki yang tidak memadai, suhu yang kurang ideal, dan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berjalan kaki.
Memancing, dengan adanya ikan liar yang ada di danau Situ Gintung serta suasana yang asri, Situ Gintung menjadi objek memancing oleh banyak masyarakat.
Menurut Kementerian Kesehatan, aktivitas memancing membantu mengurangi tingkat stres dan mempengaruhi pelepasan hormon dopamine yang berhubungan dengan keseimbangan pikiran dan emosi.
Selain itu, dengan keberadaan pohon-pohon rindang, hembusan angin segar, dan pemandangan indah air waduk, Situ Gintung juga memberikan manfaat bagi kesehatan mental.