Lihat ke Halaman Asli

Wayang Godhong Goespoer Ramaikan Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Diperbarui: 21 Juni 2024   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penampilan Wayang Godhong (Sumber: Dokumentasi Goespoer)

Dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Prof. Dr. Agus Purwantoro, M.Sn., Guru Besar Penciptaan Seni Performance Art Prodi Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) mempersembahkan penampilan Wayang Godhong pada Acara "Napak Bumi Nggayuh Kahyangan", di Objek Desa Wisata Tol Kayangan, Wonolelo, Magelang.

Pertunjukan kali ini Ia mengangkat lakon Ijo Royo-Royo, Goespoer mempresentasikan kesuburan dan kemakmuran yang merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk kehidupan manusia di muka bumi. Salah satu wujud filosofis Ijo Royo-Royo itu adalah pemandangan yang hingga saat ini bisa kita lihat di Kawasan Tol Kahyangan Wonolelo, yang menjadi ikon kesuburan dan kemakmuran alam bagi masyarakat yang umumnya bermata pencaharian sebagai petani sayur-mayur. Dahsyatnya, kesuburan dan kemakmuran yang dikelola oleh masyarakat setempat tidak hanya menjadi berkah bagi warga lokal tetapi juga menjadi berkah bagi banyak orang sampai ke berbagai daerah.

Dokumentasi Goespoer

Dokumentasi Goespoer

Menurut penjelasan Goespoer, Bumi ijo royo-royo Wonolelo ini sebenarnya memiliki makna kesakralan dan keilahian yang dapat mengilhami segalanya, mulai dari perasaan takut, kagum, bahkan menjadi perenungan yang khidmat. Seperti halnya kekaguman pendaki terhadap gunung-gunung, nelayan pada lautan, atau astronout pada angkasa, masyarakat petani Wonolelo juga seharusnya melestarikan makna sakral dan ilahiah terhadap Bumi ijo royo-royo yang dimilikinya. Makna itu yang sebisa mungkin digunakan sebagai sentral alam dan spiritual keimanan seseorang untuk memandang lingkungan sehari-hari sehingga menumbuhkan sikap-sikap pengelolaan yang bijaksana dan selaras antara alam lingkungan dan kultur masyarakat hingga masa kini.

Acara ini juga dimeriahkan oleh Kesenian Jalantur oleh Warga Desa Wonolelo, Magelang. Partisipasi aktif dari masyarakat menunjukkan langkah awal kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya menjaga kelestarian alam. Kemudian dilanjutkan kegiatan menanam 2000 bibit pohon alpukat  bersama Universitas Tidar berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Negeri Kahyangan, PT Tri Mulia Sentosa (TMS), dan PetanesiaRabu (5/ 6) pada area Desa Wisata Tol Kahyangan, Desa Wonolelo, Kabupaten Magelang. Rektor Universitas Tidar, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si. mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk merawat lingkungan dan budaya khususnya di Magelang.


Dokumentasi Goespoer

Melalui pertunjukkan wayang godhong ini,Goespoer mengajak untuk membuka dan menumbuhkan wawasan lokal tentang keakraban visual antara manusia dengan alam melalui harmonisasi dzikir-dzikir spiritual, dendang seni, dan tarian trance yang mengungkapkan perasaan-perasaan alamiah manusia, sehingga kita menjadi akrab dengan lingkungan sekitar kita dan mau menjaga keberlangsungan lestarinya dalam perangkap dinamika global dunia hari ini. Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Salam Lestari!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline