Lihat ke Halaman Asli

Abioyiq

Pegendara Masa

Perpisahan adalah Sebuah Remedi

Diperbarui: 20 Mei 2023   08:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kini setiap tatap mata memicu pedih
Sentuhan jemari menjalarkan sedih
Lantunan lisan melagukan serapah
Elusan lembut berakhir amarah

Penjagaan sikap diterjemahkan posesif
Lalu menggugat hak asasi anak adam
Penyampaian nasihat dilabeli negatif
Mengaburkan kepedulian mendalam

Di mana letak berkah dari pertemuan
Jika ia selalu hadir di etalase suuzhon
Memberatkan pundak nan kelelahan
Jadilah kini perpisahan bermakna husnuzhon

Apa nak dicari dari menzholimi diri
Memaksakan kebaikan bertopeng luka
Hingga terkapar menahan duka
Yang enggan berakhir di ujung hari

Kalibrasikan kembali timbangan hati
Jika laramu seratus, pastikan bekal riangmu seribu
Halingkan wajah dari sayatan kalbu
Agar bertandang ketenangan sejati

Jika pertemuan tak lagi menyuguhkan harmoni
Meski berat, niscaya perpisahan adalah sebuah remedi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline