Lihat ke Halaman Asli

Akan Tiba Saatnya Nanti, Sabarlah Mengantri

Diperbarui: 28 Februari 2017   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Itu suatu ketetapan, tak bisa dipungkiri. Ibarat pintu, kita semua akan melewati, berpindah dari dunia yang fana menuju kehidupan yang hakiki.

Kematian adalah suatu kepastian yang dirahasiakan. Disadari atau tidak, saat ini kita berada dalam antrian. Antrian tanpa pemberitahuan, di urutan keberapa, setelah siapa.

Siapapun kita, apapun usahanya, bila telah tiba waktunya, tak akan mampu menunda kedatangannya. Tapi bila belum saatnya, walau dicoba segala cara, tak akan dapat memajukannya.

Seperti jodoh dan rejeki, mati adalah juga rahasia. Kapan dia datang, di mana dan dengan cara bagaimana, hanya Allah yang mengetahuinya. Namun sayangnya, ada beberapa diantara kita yang memaksa segera bertemu kematian dengan berbagai alasan. Masalah kesehatan, keluarga dan ekonomi kerapkali menjadi alasan untuk bunuh diri. Astaghfirulloh! Jika bunuh diri dianggap sebuah penyelesaian dari masalah yang dihadapi, penderitaan yang dijalani, sesungguhnya masalah dan penderitaan yang lebih hebat baru saja dimulai. Na'udzubillah!

Bila tiba saatnya nanti, kita semua akan bertemu mati, sabarlah mengantri. Jangan memaksa walau merasa telah cukup bekal yang dimiliki. Jangan berputus asa walau uji dan coba tak sepi mewarnai hidup ini. Ada kasih sayang dan perhatian yang Allah curahkan dibalik ujian yang Dia berikan. Sakit dan pahit yang kita rasakan boleh jadi bukan ujian, karena ujuan yang sesungguhnya adalah apakah kita mampu menjalaninya dengan kesabaran dan keikhlasan.

Kita terlahir di dunia atas kehendakNya, maka kita kembalipun atas kehendakNya. Sebelum tiba saatnya, persiapkan bekal untuk di sana, jangan sampai menyesal karena sesal di sana tiada berguna.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline