Lihat ke Halaman Asli

Telepon Pintar, dari Kebutuhan Sekunder ke Primer

Diperbarui: 4 Agustus 2018   12:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

thesource.com

Siapa yang tidak memiliki alat komunikasi Handphone Android / Smartphone ?

Hampir saat ini, mayoritas orang sudah memiliki android dengan segala fasilitasnya, segala aktifitasnya pun terangkum dalam satu genggaman. Komnunikasi dua arah atau lintas arah pun lebih mudah menggunakan media smartphone dengan varisi fasilitasnya semisal facebook, twitter, whatsapp, instagram. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat sudah "melek" teknologi, berbeda pada zaman sekitar tahun 2000an dimana handphone hanya dimiliki kalangan tertentu karena harga yang masih mahal.

Apakah termasuk anda ? Atau juga penulis ?

Saat bangun tidur tidak membaca doa bangun tidur yang sudah hafal sejak TK/SD, namun yang dicari adalah HP. Cek pesan yang belum terbaca, menjawab pesan yang berjam jam belum dibalas dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa HP sudah menjadi kebutuhan PRIMER. Membeli kuota sudah setara kebutuhannya dengan membeli sembako. Hal ini disebabkan karena informasi dan lingkup kerja sudah sangat bergantung dengan media komunikasi smartphone.

Pertanyaan lagi, Siapa yang tidak memiliki akun Media Sosial ?

dokpri

Hampir saat ini, semua orang memiliki akun medsos ( singkatan media sosial), dari usia remaja sampai dewasa bahkan orang tua. Banyak alasan kenapa orang memiliki akun medsos, ada yang memang kebutuhan untuk menjalin silaturahmi dengan kawan lama maupun baru, atau juga ada yang tuntutan profesi harus memiliki akun medsos seperti fb dan whatsapp. Sudah dipastikan, grup komunitas atau lingkungan kerja, di dalam komunikasi nya selain langsung juga tidak langsung dengan menggunakan fasilitas media WHATSAPP.

Peran media sosial sudah barang tentu bagaikan dua mata sisi pisau yang berbeda persepsi dan tujuan. Kalau tujuan pisau itu untuk memaksa atau menakut nakuti orang dan melakukan kejahatan, maka bisa membawa mudhorot atau keburukan. Namun, ketika fungsi pisau itu untuk memotong sayur, buah-buahan dan lainnya, maka peran positif yang akan terbangun.

Tentu kawan Kompasianer, masih ingat tahun 2014, dimana medsos terutama facebook dan twitter menjadi media untuk kepentingan kampanye politik baik yang white campaign maupun black campaign. Perkembangan media sosial menjadi alat untuk publikasi advertising yang menguntungkan salah satu pihak atau lebih. 

Maka dari itu, tidak mengherankan apabila Mary Cross, seorang Profesor dari Fairleigh Dickinson University mengatakan, We are already experiencing the cultural effects of the digital r3evoluion that is underway (cross, 2011 :23). "Disadari atau tidak, revolusi dari teknologi dan media baru memberikan dampak yang bisa dikatakan mengepung segaa aspek kehidupan manusia.

Pentingkah Media Sosial ?

dokpri

Kalau zaman dahulu sekitar tahun 2004 an, media komunikasi tertampung dalam FRIENDSTER, komunikasi dengan teman lama bisa dicek di friendster.com. Namun, sekitar tahun 2006 an, saat Facebook mulai dikenal di Indonesia, mereka berbondong-bondong berpindah le tempat lain. Friendster pun hanya tinggal kenangan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline