Lihat ke Halaman Asli

Ngabuburit Favorit, Ya di Masjid

Diperbarui: 24 Mei 2018   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(pakistanpoint.com)

Berbicara soal ngabuburit, istilah itu muncul saat di bulan Ramadhan yang mengandung arti melakukan kongkow atau berada di suatu tempat sambil menunggu datangnya berbuka puasa. Dari kata "ngabuburit" kita sudah bisa menilai bahwa itu bukan asli bahasa Indonesia, namun dari bahasa daerah. Yah, betul, kata "ngabuburit" berasal dari bahasa Sunda. 

Dilansir dari media infobandung.id, istilah Ngabuburit berasal dari bahasa sunda. Kata 'burit' (yang berarti  senja, sore, atau bisa juga magrib) yang di tambah imbuhan 'nga' dan  dengan pengulangan awal kata nya sehingga menjadi 'nga-bu-burit' atau  menunggu waktu 'burit'. Dan seiring berjalannya waktu, kata ini sudah  menjadi istilah atau kata dalam bahasa Indonesia.

Berbagai cara dilakukan orang untuk beraktifitas sambil menunggu datangnya berbuka Puasa, dengan kumpul bersama teman, mengunjungi tempat-tempat favorit, berkeliling Pasar Ramadhan membeli Takjil dan masih banyak lainnya. Soal ngabuburit yang favorit, sebetulnya penulis lebih memilih sebagai tempat ngabuburit yang favorit. Sejalan dengan makna "ngabuburit" itu menunggu senja atau adzan maghrib, maka yang pas untuk tempat ngabuburit adalah di masjid.

Kenapa Ngabuburit di Masjid ? 

(innnayah.com)

Alasan yang utama, di Masjid biasanya mengadakan kegiatan jelang berbuka dengan ceramah kajian oleh Mubaligh. Hal ini, sangat pas untuk menambah khazanah pengetahuan keislaman kita, apalagi di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Selain itu, mendapat takjil gratis, sehingga pemilihan Masjid sebagai tempat favorit ngabuburit tidak menguras kantong untuk beli ini itu atau mempersiapkan makan untuk berbuka.

Hal yang perlu menjadi pertimbangan, ngabuburit di Masjid bisa bermakna dan bermanfaat, daripada memilih lokasi-lokasi yang jauh apalagi ngabuburit bersama "sang pacar", wah nanti malah jadi batal puasanya, Bahayyaa. Untuk mengantisipasi hal itu, ngabuburit yang positif adalah di Masjid.

Ironis, Ngabuburit Remaja Zaman Now

dokpri

Istilah ngabuburit memang disematkan bagi para remaja yang meluangkan waktunya untuk menunggu berbuka puasa, namun yang terjadi adalah tidak sedikit pasangan muda-mudi yang berboncengan, bukan muhrim ngabuburit bersama dan seringkali mengumbar kemesraan di ruang terbuka seolah suami istri, padahal status masih pacaran.

Untuk itu, orang tua mesti jeli, ketika anak perempuannya di ajak laki-laki lain untuk jalan-jalan ngabuburit. Jangan sampai justru ngabuburit membawa kepada kemudhorotan. Orang tua harus menjaga agar anaknya tidak gampang dibawa oleh lelaki lain. Meski dengan alasan jalan-jalan puasa.

Di kota-kota, memang banyak berkumpul remaja ngabuburit bersama pasangannya, seolah mereka bebas bercanda tanpa batasan syariat. DI bulan Ramadhan semestinya bisa menjaga pandangan. Namun, justru dengan ngabuburit seringkali mata tidak terjaga.

Ngabuburit yang utama adalah dengan bertadarus Al Qur'an, mendengarkan pengajian, itu hal yang positif yang bisa mendapatkan pahala, daripada harus keluar rumah, mengeluarkan banyak ongkos dan tenaga. Ayo kita ubah image "ngabuburit" menjadi kegiatan yang positif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline