Lihat ke Halaman Asli

Beda Antara Menyimak dan Mendengar

Diperbarui: 27 April 2018   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

" Jangan hanya sekedar didengar, masuk telinga kanan, keluar telinga kiri !"

" Simak perkataan saya baik-baik !"

Kalimat  diatas, mungkin sering kita dengar atau bahkan diucapkan oleh kita saat  memberikan nasehat atau mengawali pembicaraan. Tentu, tujuan dari  kalimat diatas agar pembicara mendapat perhatian dan pendengar  mendapatkan hasil atau kesimpulan dari ucapannya.

Ada yang menarik, ketika seseorang mengucapkan kata mendengar dan menyimak. Dua  kata yang berbeda makna, mendengar belum tentu menyimak, namun menyimak  sudah pasti mendengar. Kalau dilihat dari level kualitas, menyimak  lebih tinggi daripada mendengar.

Setiap manusia yang memiliki alat  pendengaran yang normal dan sehat, sudah pasti dapat mendengar segala  macam bunyi dan suara yang baik. Suara kicau burung, suara radio, musik,  murottal Al-Qur'an dan mendengar bunyi yang diterima oleh telinga kita.  Suara-suara tersebut akan bermakna atau tidak tergantung kita  memanfaatkan alat dengar itu bisa berkolaborasi dengan anggota tubuh  lainnya. Apakah ia memilih hanya mendengar saja atau akan menyimaknya ?

Dok.pribadi

Menyimak  ataupun mendengarkan memang menggunakan alat yang sama yaitu alat  dengar, namun seperti yang dijelaskan diatas bahwa menyimak memiliki  tujuan, sedangka mendengar tidak ada tujuan. Sehingga tarigan  mencontohkan tentang menyimak," Tuhu ngeibegina tapi labo idengkehkenna" yang  artinya " Memang didengarnya, tapi tidak disimaknya".Sehingga didalam  bahasa inggris pun ada perbedaan kata untuk mendengar dan menyimak.  kalau mendengar adalah to hear, sedangkan menyimak adalah to listen.

Proses  dalam menyimak bukan hanya mengaktifkan pendengaranya saja, tapi juga  harus bisa konsentrasi pikirannya terhadap apa yang disampaikan  oleh  pembicara. Penyimak harus bisa memperhatikan setiap kata yang diucapkan  pembicara dan kemudian bisa mengambil kesimpulan apa yang sudah  disampaikan.

Perlu  diketahui, menyimak memiliki dua sifat yakni interaktif dan non  interaktif. Menyimak interaktif adalah proses menyimak dengan melakukan  tanya jawab dengan pembicara atau dengan penyimak lain. Jadi ada  interaksi antara dua arah maupun multi arah. Contohnya kegiatan Focus  Group Discussion (FGD), kegiatan pembelajaran di kelas, ceramah  interaktif pengajian, musyawarah dan lainnya. Sesuai dengan perkembangan  teknologi, kegiatan menyimak interaktif juga bisa dilakukan di group  facebook, group Whatsapp dan aplikasi lainnya.

Lain halnya, dengan  menyimak non interaktif, tidak ada interaksi dua arah. Semisal menonton  Televisi, siaran radio, mendengarkan ceramah yang tidak ada sesi tanya  jawab, mendengarkan nasehat dan banyak lagi.

Menyimak merupakan Keterampilan Reseptif

Dok.pribadi

Di  dalam kegiatan menyimak, merupakan keterampilan reseptif yakni menerima  dan memahami pesan yang disampaikan oleh pembicara. Termasuk dalam hal  ini juga membaca juga termasuk didalamnya. Menyimak dan membaca masuk  dalam kategori keterampilan reseptif. Keduanya berperan sebagai penerima  pesan atau informasi dan menyimpulkan hasil dari informasi tersebut.  Dengan menyimak dan membaca, maka informasi akan tersalurkan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline