Lihat ke Halaman Asli

Prof. Knut Lundquist, Salah Satu Ahli Lignin Dunia yang Aku Kenal

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya dan Alm. Prof. Knut Lundquist (Foto by: Erna Astuti) Orangnya sudah sangat sepuh, menurut temanku Linda Helström, umurnya sekitar 78 tahun. Rambutnya sudah putih semua, farfar alias sudah kakek-kakek. Namanya Prof. Knut Lundquist. Pak Knut sudah sebenarnya sudah pensiun, tetapi masih kerja di kantornya di level 4. Meskipun sudah berumur, Pak Knut masih sangat produktif. Beliau adalah salah satu ahli kimia organik, khususnya tentang lignin. Publikasi terbaru beliau diterbitkan di Bioresources tgl. 13 Februari 2011, judulnya: ''DIFFERENT TYPES OF PHENOLIC UNITS IN LIGNINS''. Saya dikenalkan ke Pak Knut melalui Prof Claes Niklasson, ketika mengkoreksi draft tulisan saya. Katanya, kamu sebaiknya ketemu dengan Knut, salah satu ahli lignin. Saya hubungi Pak Knut via email, hari senin. Beliau langsung meresponnya. Besok paginya, hari selasa, ada orang tua datang ke ruangan saya, ternyata Pak Knut sendiri. Dia cuma ingin melihat saya dan tanya apakah saya bisa bahasa Swedia. Saya jawab: jag talar lite svenska, litle-litle sih I can.... Prof Knut Lundquist salah satu ahli lignin. Publikasinya sangat banyak, bisa di cek di Google Scholar: Knut Lundquist. Beliau pernah menulis dengan beberapa ahli lignin dan jamur pelapuk putih terkemuka. Seperti Brunow (Klik di sini). Brunow adalah salah satu ahli yang membuat model struktur lignin berdasarkan simulasi komputer pada tahun 1978. Luar biasa, ketika aku masih ingusan Beliau sudah membuat model struktur lignin dengan komputer. Pak Knut juga pernah menulis bersama dengan Prof. Kirk (klik di sini): Prof Kirk banyak meneliti tengan jamur pelapuk putih dan enzym ligninolityc. Saya kirimkan draft paper saya via email. Hari rabu dia sudah datang lagi ke ruangan saya dengan sambil membawa draft saya yang sudah banyak coretannya. Dia bilang, ada beberapa bagian yang salah pemahaman. Kemudian dia memberiku beberapa literatur tentang lignin dan satu buku tentang kimia kayu. Hari kamis dia datang lagi dan menanyakan apakah saya ada waktu untuk diskusi tentan paper saya. Saya jawab: absolut, inga problem.., Karena ruang seminar sedang dipakai, akhirnya kami diskusi di dapur yang agak luas dan cukup kondusif untuk diskusi. Kami diskusi cukup lama, lebih dari satu jam. Pak Knut menjelaskan ke saya tentang lignin dan beberapa kesalahan pemahaman saya yang saya tulis di paper saya. Dia juga menunjukkan beberapa kesalahan yang saya buat. Kesalahan penamaan, kurang tanda titik pada radikal bebas, sedikit kesalahan pada penulisan reaksi kimia, dan istilah-istilah unit dalam lignin. Dia baca detail sekali dan memberikan koreksi yang detail juga. Terus terang, saya sangat appresiate dengan Pak Knut. Beliau mengkoreksi dengan detail dalam waktu singat. Bahkan beliau yang lebih sering mendatangi saya sendiri, bukan saya yang 'sowan' ke Pak Knut. Masukannya pun juga sangat berharga dan penting. Kesalahan ini mungkin hanya diketahui oleh orang yang sudah lama bergelut di bidangnya. Saya yang 'bau kencur' ini mesti banyak belajar dari Beliau. Terutama semagatnya dan motivasinya yang sangat kuat. Draf final paper setelah di-apporve oleh semua supervisor, terutama pak Knut, akhirnya saya kirim ke editor. Alhamdulillah, hanya dalam waktu kurang dari 24 jam, saya kirim sore, paginya sudah dapat balasan email dari editor. Ini luar biasa, karena biasanya paper ilmiah dibalas setelah sebulan atau dua bulan kemudian. Ada beberapa catatan dan sedikit koreksi redaksional dari editor. Seminggu kemudian datang komentar dari reviewer, ada 4 orang reviewer. Sejak saat ini saya bekerja penuh memperbaiki paper saya. Pak Knut lah yang paling banyak membantu memperbaiki draf tulisan itu. Hampir setiap hari beliu ke ruangan saya untuk berdiskusi. Pernah suatu ketika, ketika beliau turun dari tangga sampai terpeleset dan jatuh, mungkin karena sudah sepuh sekali. Untungnya tidak tidak ada cidera yang serius. Awal musim panas, akhirnya koreksian selesai dan langsung saya kirim ke editor. Kira-kira seminggu setelah saya kirim, Brita - laboran di departemen Pak Knut dan pernah jadi assitennya - dengan tergopoh-gopoh mendatangi saya. Wajahnya terlihat tegang dan terburu-buru. Dengan suara berat dan wajah penuh kesedihan, Brita mengabarkan ke saya kalau Pak Knut meninggal. Seperti tidak percaya saya mendengarnya, karena terakhir saya ketemu beliau sekitar seminggu yang lalu sebelum liburan. Pak Knut tampak masih sehat dan bersemangat. Memang beliau pernah mengatakan kalau sedang sakit tertentu, namun tidak tampak sakit di kesehariannya. Pak Knut tinggal seorang diri di sebuah rumah dekat kampus. Hari senin beliau janjian dengan seseorang temannya, namun setelah ditunggu beberapa lama beliau tidak kunjung datang. Teleponnya juga tidak diangkat ketika dicoba untuk ditelepon. Sang teman pun berinisiatif mendatangi rumah Pak Knut, namun rumah itu sepi dan tidak ada orang yang membukakan pintu. Karena khawatir, akhirnya dia menelpon polisi. Setelah polisi berhasil masuk rumah, Pak Knut ditemukan telah meninggal di tempat tidurnya. Mungkin sudah beberapa hari meninggal. Sungguh saya sangat kaget dan sedih. Prof. Knut Lundquist banyak memberi inspirasi kepada saya, terutama dengan dedikasi, semangat, dan motivasinya yang luar biasa. Saya menghadiri penghormatan terakhir beliau sebelum dimakamkan, di awal bulan Agustus kira-kira satu setengah bulan setelah beliau meninggal. Selamat jalan Prof. Knut. Daftar Lengkap Paper yang ditulis oleh Knut Lundquist silahkan klik di sini: LIGNIN-Knut Artikel saya yang saya tulis dengan Prof. Knut sebelum beliau meninggal: BIOLOGICAL PRETREATMENT OF LIGNOCELLULOSES WITH WHITE-ROT FUNGI AND ITS APPLICATIONS: A REVIEW

lignin brunow

Struktur lignin yang diusulkan oleh Brunow

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline