Dengan segala hormat tulisan ini tidak bermaksud untuk melecehkan para pecinta bangsa yang memang benar-benar mencintai bangsa ini. Juga dengan segala hormat tulisan ini tidak sedikitpun untukmencidraisemangat sumpah pemuda yang benar-benardi lakukan oleh pemuda-pemdua yang sangat mencintai negri ini.
Hanya sekedar coretan saat siang hari sambil minum kopi di sebuahtempat dimana bisa bersembunyi dari rutinitas kantor dan segala hal yang berbau kesibukan, tulisan ini terinspirasi dari sekelompok anak muda abu-abu putih yang duduk berkelompok sambil baca buku.
- KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH DARAH YANG SATU, TANAH AIR INDONESI
Poin pertama dari isi sumpah pemuda. Kita memang mengakui bertumpah darah Indonesia, wong setiap senin kita selalu upacar bendera. Dan hormat pada merah putih yang berkibar dengan iringan lagu Indonesia Raya.Berarti kita sudah mengakui tanah air kita Indonesia, sudah benar mengakuikita ini bertumpah darah Indonesia. Saya melirik sekelompok pemuda berseragam abu-abu putih terus berfikri point pertama isi dari sumpah pemuda. Jelas sangat jauh dari point pertama, bahkan sedikitpun tidak mencermikan sangat bangga terhadap tumpah darah Indonesia yang tercinta ini. Bisa kita lihat sekeliling kita apakah kita dan pemuda-pemuda yang ada sudah merasa bertanah air Indonesia.
- KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA, MENGAKU BERBANGSA YANG SATU, BANGSA INDONESIA
Ini justru yang membuat kepala saya bertanya-tanya, benar enggak kita ini berbangsa Indonesia. Lihat saja sekelilingkita, gaya bicara yang sudah campur aduk. Gaya pakaian hingga gaya hidup.
- KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGJUNJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA
Sambil nyeruput kopi hitam yang sudah tidak panas dan masih membuka halaman buku yang say abaca, masuklah sekelompok anak muda dari sekolah lain. Dan kebetulan mereka sudah saling mengenal dan terjadilah percakapan yang BERBAHSA INDONESIA BERCAMPUR ENGGLISH, luar biasa anak jaman sekarang ya. Selain berbahasa Indonesia. Bahasa tanah air sudah di kanibal menajdi bahasa pergaulan yang rancu. Di perparah dengan tayanganTV yang berbahasa makin rancu(VJ MTV, Sinetron, Lirik Lagu). Yakin kita sudah mengaku berbahasa Indonesia seperti point ke tiga isi sumpah pemuda.
Sambil membayar makanan dan minuman saya langsung pergi dari tempat persembunyian dimana sejenak menghilangkan beban pekerjaan.
Untuk menjadi suatu bangsa adalah bangga terhadap bangsanya, dan menunjukan budaya bahasanorma-norma bangsa sendiri kepada dunia. Dan itu telah di buktikan beberapa bangsa yang sudah masuk kedalam budaya kita ( Jepang, Korea ). Berbhasa asing penting karna memudahkan untuk komunikasi dengan orang-orang dari Negara lain. Tapi bangsa lain lebih menyukian kosa kata dan budaya dari daerah dimana kita berasal ( Negara kita sendiri ).
Mencintai dan memperkenalkan pada dunia serta mengakui bangsa ini lebih utama untuk modal menuju dunia international.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H