Al-Qur'an sangat menekankan etika berkomunikasi. Dari sejumlah aspek moral dan etika komunikasi, paling tidak terdapat empat prinsip etika komunikasi dalam Al-Qur'an yang meliputi fairness (kejujuran), accuracy (ketelitian, ketepatan), tanggung jawab, dan kritik konstruktif.
Dalam Islam, prinsip informasi bukan merupakan hak eksklusif dan bahan komoditi yang bersifat bebas nilai, tetapi ia memiliki norma-norma, etika, dan moral imperatif yang bertujuan sebagai service membangun kualitas manusia secara paripurna. Dengan demikian, Islam meletakkan tauhid sebagai dasar dalam komunikasi dan informasi. Al-Qur'an menyediakan seperangkat aturan dalam prinsip dan tata berkomunikasi.
Seperti hal nya berkomunikasi dalam ruang lingkup pekerjaan, tentu sangat berpengaruh dalam kinerja para karyawan. Sehingga ketika ada timbul kelalaian, secara sadar karyawan akan merasa bertanggung jawab atas kelalaiannya karena ada rasa takut kepada Allah. Dengan istilah lain, Ini sebagai bagian dari keberadaan Islam sebagai rahmatan lil'alamiin. Makna rahmat adalah sebuah keadaan sejahtera dan beradab yang dirasakan suatu komunitas atas keberadaan Islam yang menjiwai tatanan hidup bersama.
Hal ini tentu kedisiplinan kerja berperan sebagai dorongan kepada karyawan untuk berbuat dan melakukan segala kegiatan sesuai dengan norma-norma ataupun peraturan yang sesuai dengan kaidah yang diatur dalam ketetapan Islam. Dengan adanya kedisiplinan setiap karyawan maka akan tercipta suatu keadaan tertib melaksanaan pekerjaan dan kewajibannya dengan hati ikhlas dan qanaah.
Secara sederhana, pengertian motivasi kerja adalah suatu kehendak atau keinginan yang dapat memicu semangat atau dorongan untuk bekerja. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa kata motivasi kerja tidak selalu muncul dengan sendirinya. Banyak faktor-faktor lain yang dapat mengembangkan, menumbuhkan, dan memperkuat indikator motivasi kerja. Berkomunikasi Islami tentu mampu dijadikan salah satu indikator meningkatnya motivasi kinerja karyawan. Nemun perlu dipahami, Dalam memahami motivasi kerja dalam Islam, terlebih dahulu perlu mengetahui tentang fungsi serta kedudukan bekerja. Bekerja atau mencari nafkah dalam Islam merupakan suatu kewajiban serta ibadah yang memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Motivasi kerja yang dimiliki oleh umat Muslim untuk menghasilkan sebuah karya dan memberikan pelayanan yang prima pada organisasinya tidak hanya berasal dari gagasan pemenuhan kebutuhan diri, peningkatan mobilitas, namun lebih mendasar lagi yaitu meningkatkan standar kehidupan atau pelayanan jasa dari suatu bangsa.
Komunikasi Islami yang diterapkan dalam banyak interaksi akan memberi pengaruh pada lingkungan sekitar dan akan membentuk suatu budaya baru yang akan seterusnya diterapkan. Budaya tersebut dinamakan budaya organisasi Islami yang diimplemantasikan secara baik dan konsisten akan berpengaruh baik pada pribadi karyawan. Setiap karyawan akan dengan terbiasa menerapkan nilai-nilai Islam dalam aktivitas. Hal tersebut secara otomatis dapat menumbuhkan motivasi kerja karyawan dalam menjalani tanggung jawab yang telah diberikan.
Tentu Komunikasi Islami penting dalam kegiatan sehari-hari, kapanpun dan dimanapun, terutama dalam ruang lingkup kerja sekalipun. Fungsi komunikasi dalam pandangan Islam adalah untuk mewujudkan persamaan makna, sehingga terjadi perubahan sikap atau tingkah laku pada masyarakat Muslim. Oleh karena itu, Kita semua perlu belajar terus menerus untuk mengasah kemampuan-kemampuan kita semua, termasuk kemampuan untuk berkomunikasi berdasarkan etika Islam. Kemampuan-kemampuan itu harus dapat diwujudkan dalam proses pendidikan Islam yang berkualitas, berwawasan luas, unggul, dan profesional yang akhirnya dapat menjadi teladan yang dicita-citakan untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H