Lihat ke Halaman Asli

Gonjang-ganjing Persija

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Biarlah saya akan jujur mengatakan bahwa saya nge-fans dengan Persija. Meski saya bukan warga ibukota. Lebih karena Persija adalah klub favorit bapak mertua saya. Di kala beliau masih hidup, sering menonton langsung di stadion Lebak Bulus. Setidaknya itulah penuturan beliau.

Meski Persija bermain di ISL—ada juga yang menyebut IST—saya tetap nonton pertandingannya (lewat layar kaca tentunya). Bahkan, kabar apapun seputar Persija selalu saya baca dan ikuti.

Membaca portal okezone.com di kanal bola yang memuat berita tentang bergolaknya Persija, saya pun jadi miris. Semakin menguatkan fakta yang ada bahwa ISL memang terlihat ‘wah’ luarnya tapi ‘huuuu’ di dalamnya. Ya, keropos. Kalau tak boleh dibilang kosong mlompong.

Disebutkan bahwa delapan pemain Persija—tidak termasuk dua icon klub; Bepe20 dan Ismed Sofyan—ogah latihan. Tak lain tak bukan, belum jelasnya kontrak dan pelunasan gaji di musim lalu. Hedew…

Hal itu pun diiyakan oleh Iwan Setiawan, pelatih Persija, “Yang jelas kedelapan pemain ini sampai kemarin latihan (Minggu), belum bergabung lagi setelah kami kembali dari Kupang. Mereka menghubungi saya. Mereka mengaku ingin mendapatkan kejelasan untuk kontrak tahun depan dari manajemen seperti apa.”

“Yang saya tangkap dari mereka, mereka ingin adanya penegasan dari manajemen.  Dan apa yang mereka sampaikan ke saya, juga sudah saya sampaikan kepada manajemen. Dan manajemen bilang akan diusahakan untuk diselesaikan,” lanjut sang pelatih.

Inilah yang saya maksud keropos. Ya, finansial maksudnya.

Padahal sebelumnya dua icon Persija juga telah melakukan hal yang sama. Tak heran, jika sebagian dari suporter setia The Jak pun melakukan aksi di depan kantor Persija beberapa waktu lalu.

Itulah gonjang-ganjing yang masih menggelayuti Persija. Kembali ke jalur legal mungkin akan sedikit banyak menyelesaikan gonjang-ganjing tersebut.

Semoga Persija tetap menjadi Macan.

NB: Semenjak kenal kompasiana—meski belum register kala itu—saya pribadi lebih condong pada PSSI. Tetapi tak bisa dipungkiri bahwa tim-tim di ISL tetap kusukai. Mohon maaf sebelumnya, jika ada yang ingin berkomentar, saya tak bisa balik komentar karena harus pulang kerja. Di rumah gak bisa OL.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline