Lihat ke Halaman Asli

Sabri Leurima

Ciputat, Indonesia

Derita Aneh di Pulau Seram

Diperbarui: 10 Januari 2020   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Canva

Beberapa peristiwa aneh yang terjadi di Pulau Seram sangatlah mengagetkan pikiran publik. Sebuah Pulau terbesar di Provinsi Maluku ini patut dicurigai bahwa eksistensinya telah mencapai titik berbahaya. 

Masyarakatnya mulai tumbuh diatas berbagai represif penderitaan. Salah satunya ialah wabah kekurang gizi dan krisis air.

Masa iya, pulau penghasil bermacam rempah-rempah, masyarakatnya bisa terserang penyakit gizi buruk. Paling seng masuk akal sudah e. Selain itu, tingkat penyebaran penderitaan semakin melanda beberapa Kabupaten di Kepulauan ini.

Beberapa bulan kemarin, saya hendak mendapatkan informasi dari salah satu teman di Kabupaten Seram Bagian Timur ( SBT). Teman saya itu namanya Rudi. Saya dan Rudi sama-sama menempuh pendidikan tinggi di Tangeran Selatan, tepatnya di Ciputat.

Saat usai dari kampus ( lulus ) ia memilih mengabdi di daerah. Namun belum terealisasi karena masih mengorganisir para petani. Sementara saya stay-stay aja di Ibu Kota. Sebab, saya telah bertemu kekasih hidup disini. Rudi dan saya tidak pernah memutus rantai komunikasi. Bila terputus, itu karena tidak ada sinyal di kampungnya.

Kami semasa kuliah tidak pernah luput dari monitorin perkembangan-perkembangan yang ada dikampung. Hingga kami pernah membuat satu wadah namanya,"Forum Bacarita Kampoeng". Forum ini lahir untuk mendeskripsikan keluh kesah masyarakat dikampung dari berbagai kebijakan yang keliru dalam memahami pikiran masyarakat kampung.

Bakabong ( berkebung ), budaya piknik, perawatan bahasa tanah, dan menjaga ruang hidup adalah isu yang kerap kali kita diskusikan, entah di siang hari maupun malam hari.

Kembali lagi, informasi yang di sampaikan Rudi kepada saya terkait desanya yang krisis air membuat narasi saya terbangun untuk merenungi. Kok bisa, pulau seperti Seram itu terkena krisis air," tanya saya.

Bahkan, pernah saya ke Desa Mosso di Seram Selatan. Sepanjang jalan yang saya lewati, jelas sungai-sungai besar memiliki jiwa yang aktif. Drastis airnya mengalir dari gunung hingga ke pantai.

Informasi krisis air dilengkapi dengan beberapa dokumentasi berupa foto dan video. Benar, mereka sedang mengalami krisis air. Tuangala, su model apa ini," gumam saya.

Hal lain adalah, narasi gizi buruk yang melanda masyarakat Suku Mausu Ane di pedalaman Pulau Seram. Akibat dari itu, anak-anak dan bayi yang menjadi korban. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline