Lihat ke Halaman Asli

Sabri Leurima

Ciputat, Indonesia

Selamat Datang September Hitam

Diperbarui: 3 September 2019   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: ( Ig ultimusbandung)

Terlepas dari 1 Muharram atau tahun baru Islam yang jatuh pada 1 September 2019 kemarin. Berbagai peristiwa kelam lainnya juga banyak terjadi di bulan September.nAda pembunuhan masal, penembakan, dan Pembunuhan berencana dengan racun arsenik. 

Sejauh ini secara sadisnya negara belum mampu menyelesaikan satu kasus pun yang terjadi pada September kelam di masa Orde Baru Hingga Reformasi saat ini.

Artinya, kemauan negara untuk melawan impunitas, masih terbilang hanya omong kosong belaka. Bahkan berulang kali pergantian Presiden, umbaran janji begitu suci telah disampaikan tetapi nihil pembuktian.

Beberapa catatan peristiwa September Hitam yang harus kita ketahui bersama, antara lain;

1. Peristiwa Pembantai ( 30 September 1965)

Cerita sejarah resmi mengenai peristiwa G30S 1965, yang menyebabkan kematian enam jenderal masih senyap soal kejahatan kemanusiaan terhadap orang-orang yang dituduh komunis yang terjadi sesudahnya.

 Diperkirakan lebih dari satu juta orang menjadi korban pembantaian, penahanan, pemerkosaan, penghilangan paksa, dan pembuangan.

Memang, perdebatan soal kasus pelanggaran HAM berat 65 masih menjadi pro kontra diberbagai kalangan. Namun tulisan ini adalah bagian dari merawat ingata dan menolak lupa atas tragedi kemanusiaan.

2. Tragedi Tanjung Priuk ( 12 September 1984 )

 Dilansir dari kompas.com Tragedi Tanjung Priok merupakan salah satu peristiwa pelanggaran hak asasi manusia tingkat berat yang terjadi akibat aparat keamanan bertindak berlebihan dalam menghadapi aksi demonstrasi masyarakat.

Demonstrasi ini bermula saat masyarakat, terutama di Jakarta, menolak penerapan Pancasila sebagai asas tunggal yang dimuncukan Presiden kedua RI Soeharto.

Namun, provokasi dan hasutan diduga sebagai akar yang membuat aksi protes terhadap kebijakan Soeharto itu berujung tragedi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline