Lihat ke Halaman Asli

Sabri Leurima

Ciputat, Indonesia

Tuhan di Toilet

Diperbarui: 22 Juni 2019   01:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuhan ada dimana-mana, Ustad dan pendeta mengatakannya, rakyat jelata pun demikian. Sama seperti saya, berfikir egois untuk hal yang argumentatif.

Lebih dasyat, Tuhan tidak saja berada di mimbar masjid dan gereja ataupun wihara. Toilet bisa jadi identitas keberadaan Tuhan, di tembok bahkan kerang air.

Luar biasa, mandi dan cebok harus melafadzkan ayat-ayat Tuhan. Kebersihan toilet adalah merawat eksitensi indahnya ketuhanan.

Mungkinkah? Paling tidak, iya. Iya dalam berfikir tentang Tuhan yang esa. Jangan mengacaukan naskah sosial religius, biar adil dan lestari.

Pup, pup, pup. Kotoran manusia pemberian Tuhan. Lalu  tersirami dengan se-ember air. Tidak usah hiraukan hari esok. Cukup indah karunia Tuhan.

Semoga kita terberkati. Toilet sudah menunggu lagi, untuk tetap senyap sendiri menerima wahyu Tuhan yang abadi. Dalam sunyi air di sungai tetap mengalir.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline