Lihat ke Halaman Asli

Sabri Leurima

Ciputat, Indonesia

Ruang Hidup di Rampas

Diperbarui: 11 Juni 2019   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tanah dan hutan akan digusur
Cepatlah bergegas Ini perintah kekuasaan, bila melawan tertembak adalah konsekuensi dan perkosaan masal adalah tragedi

Lahan Sagu akan diganti  Sawit berjuta hektar, politik beras terus menguat.
Makan Sagu mendapat batasan, karbohidrat untuk kalian harus beras dan bukan Sagu.

Investasi terus bertambah, biarkan penderitaan merajalela. Itu bukan urusan investor. Urus saja masalah kalian ke dewan agun. Dewan agun yang manakah itu?

Regulasi miring sebelah, terbelah atas ketidaksukaan.
Kedaulatan hancur lebur dengan kebudayaannya. Sejarah tidak lagi diceritakan pada regenerasi, ah..sungguh naif.

Tetapi, kuatkanlah senapan kalian
Berperanglah dengan Tarian Cakalele. Puncak Salahutu dan Binaya terus bersinar. Siapa tau ada cahaya kemenangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline