KKN UNNES GIAT 3 Desa Ngadiharjo Kecamatan Borobudur mengadakan pelatihan pembuatan jamu bubuk instan yang berbahan dasar temulawak. Senin (12/12/22). Kegaitan dilaksanakan bersamaan dengan program PKK Desa Ngadiharjo dengan sasaran ibu-ibu PKK di desa Ngadiharjo. Desa Ngadiharjo merupakan desa yang berada pada Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini terletak di sebelah barat Candi Borobudur yang merupakan salah satu objek wisata yang cukup terkenal di seluruh dunia. Jumlah Penduduk Desa Ngadiharjo yang terdata kurang lebih sebanyak 5531 penduduk. Potensi Sumber Daya Alam di Desa Ngadiharjo sangat melimpah menjadikan pekerjaan mayoritas penduduk Desa Ngadiharjo adalah petani.
Melimpahnya SDA menjadikan potensi untuk dikembangkan melalui inovasi pemanfaatan SDA yang ada di Desa Ngadiharjo melalui program KKN UNNES GIAT 3. Kehadiran KKN UNNES di Desa Ngadiharjo membawa program pemberdayaan masyarakat pelatihan dan pemanfataan temulawak dengan inovasi pembuatan jamu instan.
Pada pelatihan pembuatan jamu instan dengan temulawak disasarkan kepada ibu-ibu PKK. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pelatihan pembuatan produk jamu instan yang diuraikan sebagai berikut, dengan metode, ceramah, demonstrasi dan praktek langsung jamu instan.Pelaksaan pelatihan dilaksanakan di Dusun Karangtengah yang mana kegiatan tersebut bersamaan dengan kegiatan rutin PKK dusun sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar karena antusiasme ibu-ibu PKK. Selain pelatihan dimulai diisi terlebih dahulu dengan pemberian materi mengenai pemanfaatan temulawak dengan metode ceramah dan pemberian brosus, setelah itubaru kegiatan pelatihan di berikan dan di tutup dengan pemberian hasil produk jamu instan temualawak.
Pada pelatihan pembuatan jamu instan dengan temulawak disasarkan kepada ibu-ibu PKK. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pelatihan pembuatan produk jamu instan yang diuraikan sebagai berikut, dengan metode, ceramah, demonstrasi dan praktek langsung jamu instan. Masing-masing varian jamu menggunakan satu liter adonan cair dengan dua kilogram gula pasir (perbandingan 1:2).
Hasil kristal yang di dapat sebanyak dua kilogram, sesuai dengan jumlah gula pasir, karena gula pasir sebagai perantara untuk mengkristalkan adonan cairan jamu, sehingga jumlahnya tetap. Setelah mengkristal, dihaluskan kembali dengan cara ditumbuk atau diblender, dan dihasilkan serbuk jamu instan. Jamu instan menggunakan gula yang cukup banyak, sehingga menjadikan jamu tersebut sangat hygroskopis, akan mudah menyerap air dan tidak tahan lama jika tidak dikemas dengan kemasan yang dapat melindungi dari udara sekitar.
Kadar air merupakan parameter penting yang menentukan kualitas produk. Adanya perubahan kadar air pada suatu produk pangan akan menimbulkan berbagai kerusakan seperti munculnya jamur dan bakteri, pengerasan, pelunakan maupun penggumpalan terutama pada produk kering. Oleh karena itu kadar air menjadi titik kritis dan memegang peranan penting dalam menentukan karakteristik fisiko-kimia, mikrobiologi, dan organoleptik selama produksi dan penyimpanan (Hutasoit, 2009; Syarief, dkk., 1989) dalam Hary Kurniawan (2018)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H