Lihat ke Halaman Asli

Zaki Abigeva

Menulis dan menulis

Untuk Mereka yang "Takut Hitam" dan Mereka yang "Merasa Hitam"

Diperbarui: 29 Januari 2020   06:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagi umat muslim dunia, nama Abdullah ibn Mubarak mungkin secara umum banyak yang belum mengenal. Tapi bagi kalangan santri, akademik ataupun pelajar, sosok Ibnu Mubarak dikenal sebagai salah satu cendikiawan bersahaja yang cukup cemerlang pada zamannya. Secara singkat, semoga paparan teladan sosok Ibnu Mubarak berikut ini bs menjadi koreksi dan inspirasi saya, anda, atau bahkan mereka. 

Siapa sangka di balik kecemerlangan ide dan pemikiran2nya yang menakjubkan tersebut, Ibnu mubarak mempunyai seorang ayah bekas budak dan berkulit hitam (tanpa berupaya merendahkan ras tertentu atau bermaksud SARA). Namun jiwa wara' (hati-hati) dan zuhud sang ayah sebagai seorang penjaga kebun patut menjadi renungan kita semua. 

Suatu ketika sang majikan memerintahkan Mubarak (nama ayah Ibnu Mubarak) untuk mengambil buah yang manis untuk disantap, tapi sampai pada buah yg ketiga kalinya selalu dirasa pahit oleh sang majikan. Dengan jengkel sang majikan marah seraya berkata: "Ya mubarak, sudah berapa lama kau mengurusi kebunku? Sampai skrg belum bisa membedakan buah2 yang manis dan pahit?". Mubarak menjawab: "Wahai tuan, bagaimana aku bisa tahu tentang rasa buah2an itu jika aku sendiri tak pernah menikmatinya. Aku di sini sebagai penjaga kebun bukan penikmat rasa". Mendengar jawaban itu sang majikan merasa terharu dan takjub atas kewara'an sang budak. 

Sejak itu juga sang majikan meminta Mubarak untuk menikahi putrinya yang cantik jelita. Dgn sepenuh jiwa, sang putri pun menerima pinangan sang budak dgn ikhlas dgn mencari ridho Allah dan orang tua. Jadi tidak mengherankan jika 2 sejoli yang bersahaja ini menghasilkan mutiara yang memakau dan mengagumkan seperti Ibn Mubarak. Dan Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda:

 لا فضل لأبيض على أسود ولا لعربي على عجمي الا بتقوى الله أنتم من أدم وأدم من تراب 

"Tdk ada yang lbh utama bagi org putih atas org hitam dan tdk pula bagi orang arab drpd org ajam (kaum selain arab), kecuali dg ketakwaannya kepada Allah. Engkau dari Adam, dan Adam hanyalah dari debu".  Semoga bisa menjadi inspirasi hari ini...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline